Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI: Pandemi Belum Sampai Puncak, Situasinya Dipengaruhi Mobilitas Masyarakat

Kompas.com - 17/11/2020, 09:07 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi mengatakan, saat ini pandemi Covid-19 di Indonesia belum bisa disebut sudah sampai puncak.

Sebab, pandemi di Tanah Air sangat terpengaruh mobilitas masyarakat.

"Kita sudah banyak pembelajaran dari kasus-kasus sebelumnya. Berdasarkan kita bicara fluktuasi pasien, memang kita tak bisa katakan bahwa kita sudah sampai puncak," ujar Adib dikutip dari tayangan kanal YouTube resmi BNPB, Selasa (17/11/2020).

Baca juga: Penanganan Covid-19, Jokowi: Tak Ada Satu Pun Negara Bisa Dijadikan Model

"Situasi ini sangat terpengaruh dengan mobilitas yang terjadi di masyarakat," lanjutnya.

Adib mencontohkan, libur panjang pada akhir Mei 2020 yang berdampak pada peningkatan kasus Covid-19 hingga 20 persen.

Kemudian, libur panjang pada Agustus yang menyebabkan naiknya kasus lebih dari 10 persen.

"Nah ini tentunya, kalau kita melihat, kita hadapkan ke long weekend maka saat ini ada kecenderungan naik lagi yang kemungkinan besar ini adalah dampak dari mobilitas di masyarakat," jelas Adib.

"Artinya kita tahu dan kita masih melihat terjadi kerumunan, ada yang tidak pakai masker. Inilah faktor yang memicu laju penularan Covid-19 ini," katanya.

Adib mengingatkan, protokol kesehatan berupa memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan wajib dilakukan.

Menurutnya, apabila masyarakat disiplin memakai masker, maka bisa menurunkan hingga 85 persen potensi penularan Covid-19.

"Kemudian kita menjaga jarak, juga mampu menekan potensi hingga 85 persen," tuturnya.

"Ketiganya, yakni 3M kalau diterapkan bisa menurunkan sampai 95 persen," tambah Adib.

Sebelumnya, penambahan kasus baru Covid-19 mencatat rekor baru pada akhir pekan lalu, tepatnya pada Jumat (13/11/2020) dan Sabtu (14/11/2020).

Pada kedua hari itu, penambahan kasus baru Covid-19 tercatat melebihi 5.000 kasus per harinya.

Pada Jumat, kasus harian yang dilaporkan adalah 5.444 kasus. Sementara itu, pada Sabtu kasus harian Covid-19 yang dilaporkan di Indonesia adalah 5.272 kasus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Nasional
MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

Nasional
Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Nasional
Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Nasional
Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com