Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Megawati, Anggota DPR Termuda: Tak Adil Milenial Distereotipkan Hanya Bisa Demo

Kompas.com - 30/10/2020, 17:27 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR RI Fraksi Nasdem, Hillary Brigitta Lasut, menyebut, banyak kontribusi positif yang sudah diberikan anak muda untuk Indonesia.

Demonstrasi menolak omnibus law Undang-undang Cipta Kerja beberapa waktu lalu, kata dia, bukan satu-satunya sumbangsih kaum muda kepada bangsa.

Hal ini Hillary sampaikan merespons Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang mempertanyakan sumbangsih generasi milenial saat ini.

"Kalau kita bicara kontribusi jangan hanya karena satu hal kemarin karena ada demonstrasi kemarin dan kemudian ada terjadi tindakan anarkis kita melihat hanya dari sisi itu saja," kata Hillary kepada Kompas.com, Jumat (30/10/2020).

"Bagaimana dengan ternyata kaum milenial telah berhasil untuk membangkitkan awarness dari publik untuk mempertanyakan apa yang tidak mereka pahami, apa yang masih menjadi pertanyaan besar di pikiran masyarakat soal misalnya Undang-undang Cipta Kerja?," tutur anggota DPR termuda itu.

Hillary mengatakan, dengan ikut turun ke jalan, anak muda telah berkontribusi dalam membangun kesadaran publik terhadap kondisi bangsa.

Baca juga: Tanggapi Megawati, Nasdem: Tak Bijak Milenial Disebut Cuma Bisa Demo

Meskipun menurut dia masih banyak anak muda yang belum memahami sepenuhnya tentang UU Cipta Kerja dan termakan hoaks. Tetapi, hal itu bisa saja terjadi di segala usia.

Hillary pun mengingatkan ada banyak anak muda Indonesia yang telah mencetak prestasi di dunia internasional, seperti para atlet, rapper Brian Imanuel, hingga Nadiem Makarim yang berhasil menciptakan decacorn dan kini jadi salah satu menteri Kabinet Indonesia Maju.

Ada pula anak-anak muda yang berhasil menciptakan start up dan menopang ekonomi banyak orang.

Menurut Hillary, kontribusi anak muda diwujudkan dalam berbagai hal yang tak bisa disamaratakan.

Baca juga: Tanggapi Megawati, PKS: Milenial Itu Aset Negara

"Dan tidak adil kalau seandainya milenial distereotipkan dengan hanya bisa demo saja," kata Hillary.

"Apakah kontribusi itu semua anak milenial harus jadi ketua umum partai? Atau harus jadi anggota DPR? Atau jadi kepala daerah baru dianggap berkontribusi? Kan tidak juga," lanjutnya.

Hillary mengakui bahwa ada banyak hal yang masih harus diajarkan kepada anak muda dari yang lebih tua. Tetapi, tidak tepat jika ajaran itu disampaikan dengan cara menyerang.

"Kalau misalnya sekarang satu kegagalan milenial misalnya menciptakan demonstrasi yang tidak rusuh itu kemudian menjadi alasan kita sepertinya pesimistis dan menyerah untuk mengarahkan milenial Indonesia, saya rasa sangat disayangkan sekali," katanya.

Kendati demikian, Hillary mengaku dirinya tak menyalahkan pernyataan Megawati. Sebagai seorang senior di bidang politik, reaksi Megawati itu muncul karena demonstrasi yang ricuh berakibat pada perusakan fasilitas umum, penurunan saham, atau bahkan kaburnya pengusaha.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com