Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Pramono Anung Vs Kotak Kosong di Pilkada Kediri, Tak Lebih Mudah dari Lawan Sosok Nyata

Kompas.com - 30/10/2020, 09:03 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Hingga kini, Dhito masih melanjutkan kegiatan kampanyenya. Ia mengunjungi para pedagang di pasar, pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), serta sejumlah desa lain untuk bertemu warga.

Sebagai calon tunggal, Dhito-Dewi dihadapkan dengan semakin bertambahnya jumlah Posko Bumbung Kosong.

Khoirul Anam, tokoh Aliansi Penegak Demokrasi Kediri Djayanti (APDKD) selaku salah satu penggerak mengungkapkan, Posko Bumbung Kosong bermunculan karena calon tunggal dirasa tidak sehat untuk proses demokrasi.

Baca juga: Pramono Anung: PDI-P Minta Anak Saya Maju Pilkada Kediri

Menurut Khoirul, berdirinya Posko Bumbung Kosong adalah konstitusional dan dilindungi ketentuan peraturan KPU.

"Saat ini sudah lebih dari 50 persen desa-desa telah berdiri Posko Bumbung Kosong. Paling banyak tersebar di daerah selatan Kabupaten Kediri," ungkap Khoirul Anam dikutip dari TribunJatim.com, 6 September 2020.

Bahkan, diberitakan oleh Surya.co.id, ada pula yang telah menggelar deklarasi Koalisi Pemenangan Bumbung Kosong di Desa Maesan, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.

Menanggapi fenomena tersebut, Dhito mengaku siap merangkul pihak-pihak yang ingin bergabung meski merupakan mantan pendukung kotak kosong.

"Maka saya pribadi, siapa pun yang ingin bergabung, meski orang itu sebelumnya pendukung bumbung kosong, saya pasti akan rangkul. Siapa pun orangnya, karena siapa pun yang ada di Kabupaten Kediri pasti saya rangkul untuk bersama-sama membangun Kabupaten Kediri," kata Dhito, 6 Oktober 2020.

Menurutnya, masyarakat mau tidak mau harus memilih dengan bijaksana sebab peserta yang ada dalam Pilkada Kediri adalah calon tunggal.

Kegiatan kampanye ini akan berlangsung hingga 5 Desember 2020. Sementara, pemungutan suara akan digelar secara serentak pada 9 Desember 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com