JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PKS Amin AK mengaku sudah mengetahui bahwa Ulin Yusron yang ditunjuk Kementerian BUMN sebagai komisaris independen di PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC merupakan relawan Presiden Jokowi pada Pilpres 2019.
Namun, Amin mengaku belum mengetahui latar belakang maupun kompetensi yang dimiliki Ulin Yusron sehingga ditunjuk menjadi komisaris.
"Saya belum mendalami Ulin Yusron itu siapa, selain sebagai timses ya. Kalau timses iya, tapi background-nya apa, kompetensinya apa, apakah nyambung dengan ini. Saya belum mendalami," kata Amin saat dihubungi, Senin (26/10/2020).
Baca juga: Ulin Yusron Jadi Komisaris BUMN Dinilai sebagai Imbal Jasa Jokowi
Amin tak mempermasalahkan apabila relawan Jokowi ditunjuk sebagai komisaris PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC.
Namun, ia meminta Menteri BUMN Erick Thohir mempertimbangkan profesionalitas dan kompetensinya.
"Kenapa timses kan sudah berkeringat? Ya boleh saja (ditunjuk), tetapi kompetensinya harus mendukung," ujar dia.
Amin juga mengatakan, BUMN memiliki aset senilai Rp 8.000 triliun dan mempunyai hutang yang harus terus dibayar.
Oleh karena itu, menurut Amin, pengelolaan BUMN harus mempertimbangkan profesionalitas, bukan pertimbangan politik.
"Kita harus bayar utang itu. Sementara (BUMN) di kelola dengan tidak profesional, dengan pendekatan politik. Saya termasuk yang berharap di periode kedua ini pak Jokowi termasuk komposisi BUMN itu ya yang background-nya meski timses tapi profesional," ucap dia.
Lebih lanjut, Amin mengatakan, pertimbangan profesional penunjukan komisaris harus mengacu pada prinsip-prinsip seperti transparansi, akuntabilitas, bertanggung jawab independensi dan keadilan.
"Kalau itu dijalankan, orang tetap mencari yang terbaik untuk perusahaan, bagaimana terbaik untuk negara," kata dia.
Baca juga: Selain Ulin Yusron, Ini 10 Relawan dan Politisi Pendukung Jokowi-Maruf di Kursi Komisaris BUMN
Sebelumnya diberitakan, Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Ulin Ni’am Yusron sebagai komisaris independen di PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).
Ulin selama ini dikenal sebagai salah pegiat media sosial yang juga sekaligus relawan Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019.
Penunjukan Ulin sebagai komisaris independen pada perusahaan pelat merah itu tertuang di dalam Surat Keputusan Nomor: SK-319/MBU/10/2020 tertanggal 8 Oktober 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan Pengembangan Pariwisata Nasional.
Dilansir dari Kompas.tv, sebelum menjabat sebagai komisaris independen, Ulin sempat berkarier sebagai wartawan di Kontan hingga 2008.
Baca juga: Ulin Yusron Jadi Komisaris BUMN Dinilai sebagai Imbal Jasa Jokowi
Setelah itu, ia mendirikan situs Beritasatu.com hingga 2013.
Pada saat bersamaan, ia juga menggeluti dunia investigasi privat dan konsultan sejumlah media daring.
Pada 2019, ia ditunjuk sebagai salah satu tim media sosial kampanye Jokowi-Ma’ruf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.