Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Menkes Terawan Memilih Diam meski Diberi Kesempatan Berbicara

Kompas.com - 19/10/2020, 16:04 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ikut serta dalam jumpa pers usai rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (19/10/2020).

Namun, Terawan yang keberadaannya disorot selama pandemi Covid-19 tak memberikan keterangan apapun.

Adapun rapat terbatas tersebut membahas mengenai antisipasi penyebaran Covid-19 saat libur panjang akhir Oktober 2020.

Usai rapat, para menteri menggelar konferensi pers dari Kantor Presiden. Keterangan pers para menteri itu juga disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Jokowi Minta Terawan Urus Vaksin Gratis, Erick Thohir yang Berbayar

Selain Menkes Terawan, hadir Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, serta Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

Muhadjir bicara terlebih dahulu. Ia mengabarkan keputusan rapat bahwa cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW pada 28 dan 30 Oktober mendatang tidak dibatalkan.

Dengan begitu, akan ada libur panjang selama lima hari dari 28 Oktober-1 November karena cuti bersama itu berhimpitan dengan hari Sabtu dan Minggu.

Menurut Muhadjir, Presiden Jokowi sudah meminta jajarannya untuk mewaspadai dampak libur panjang ini terhadap penyebaran Covid-19.

Baca juga: Survei Indikator: Kepercayaan Publik pada Jokowi 60 Persen, ke Terawan 45 Persen

Setelah itu, Muhadjir meminta para pejabat yang mendampinginya untuk memberi penjelasan.

Muhadjir memberi kesempatan bicara pertama ke Mendagri karena ini berkaitan dengan maslah kebijakan di masing-masing daerah untuk mengantisipasi libur panjang.

"Kemudian yang kedua Bapak Menkes karena ini berkaitan dengan masalah kebijakan-kebijakan kementerian kesehatan sebagai penanggung jawab dalam penanganan masalah Covid-19," kata Muhadjir.

Terakhir, Muhadjir juga meminta Doni Monardo selaku Ketua Satgas Covid-19 untuk memberi penjelasan terkait kondisi terakhir pandemi Covid-19 saat ini.

Baca juga: Menkes Terawan: Tangan yang Bersih Selamatkan Nyawa dari Covid-19

Mendagri Tito lalu menjelaskan soal pentingnya peran kepala daerah dalam mencegah penyebaran Covid-19 saat libur panjang. Salah satunya adalah dengan mengawasi tempat wisata agar tidak melebihi kapasitas.

Setelah Tito berbicara lima menit dan turun dari podium, Muhadjir pun mempersilahkan Menkes untuk memberi keterangan.

"Dari Pak Menkes, ada?" kata Muhadjir sambil menengok ke arah Terawan.

"Sudah, cukup," jawab Terawan.

Akhirnya setelah itu giliran Doni Monardo yang berbicara.

Ia menjelaskan bahwa libur panjang akhir Juli dan pekan ketiga Agustus lalu yang berdampak cukup signifikan pada kenaikan kasus Covid-19.

Oleh karena itu, ia menekankan libur panjang kali ini harus diantisipasi.

 

Baca juga: Terawan hingga Fachrul Razi Ingatkan Pentingnya Cuci Tangan untuk Cegah Covid-19

Ia juga kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak aman dan mencuci tangan secara rutin.

Adapun keberadaan Menkes Terawan yang jarang tampil dan bicara di publik selama pandemi ini sempat disorot sejumlah pihak.

Jurnalis sekaligus presenter Najwa Shihab bahkan sampai mewawancarai bangku kosong untuk menyindir Terawan yang tidak pernah mau hadir saat diundang ke acara talkshow Mata Najwa.

Menurut Najwa, kehadiran pejabat seperti Terawan sangat diperlukan untuk memberi penjelasan kepada publik terkait situasi pandemi Covid-19 di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com