Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Santri Ponpes Diminta Beri Edukasi Penerapan Protokol Kesehatan di Lingkungan Sekitar

Kompas.com - 16/10/2020, 18:23 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Sonny B. Harmadi, meminta santri pondok pesantren (ponpes) menerapkan sekaligus mengedukasi lingkungan sekitarnya mengenai protokol kesehatan.

Pasalnya, meski selama 7 bulan ini respons dan kesadaran masyarakat dalam menggunakan masker dan mencuci tangan meningkat, namun kemampuan menjaga jarak serta menghindari kerumunan masih rendah.

“Salah satu komponen masyarakat yang penting adalah pendidikan, termasuk pesantren. Kami harap mereka dapat menjadi ujung tombak perubahan perilaku masyarakat,” kata Sonny.

Hal tersebut dikatakan Sonny dalam talkshow Sosialisasi Iman, Aman, dan Imun Hadapi Covid-19, yang berlangsung secara daring melalui aplikasi Zoom, dari Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB Jakarta, Jumat (16/10/2020).

Untuk itu, Sonny pun berharap, pesantren dapat menjadi teladan bagi masyarakat sekitar.

Baca juga: Bisa Jadi Contoh, Ini Cara Ponpes Darunnajah Cegah Penularan Covid-19

“Kalau para santri dan kiai menjadi teladan bagi masyarakat di sekelilingnya, itu luar biasa. Jumlah yang terpengaruh juga akan sangat banyak,” kata Sonny.

Lebih lanjut, Sonny mengatakan, upaya pencegahan Covid-19 yang dilakukan santri dan ponpes akan lebih maksimal jika tiap ponpes membentuk Satgas Penanganan Covid-19.

Pesantren merupakan bagian penting dalam masyarakat. Jadilah influencer atau opinion leader bagi masyarakat sekitar,” kata Sonny.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito sepakat dengan pernyataan Sonny.

Menurutnya, jika dilihat dari tiga pendekatan, yaitu iman, aman, dan imun, santri dan pesantren sangat luar biasa.

Baca juga: Wapres Minta Santri Gunakan Teknologi Digital sebagai Alat Dakwah

“Iman, santri pasti berdoa untuk diri sendiri dan keselamatan bangsa. Aman dengan saling mengingatkan dan gotong royong menerapkan protokol kesehatan. Itu pasti sangat efektif karena jumlahnya banyak dan tujuannya sama," kata Wiku.

Sementara itu, lanjut Wiku, imum dilakukan dengan istirahat, olahraga, dan makan teratur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com