Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Berkantor di Istana Bogor, Istana: Bukan karena Demo

Kompas.com - 16/10/2020, 13:34 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo beraktivitas seharian di Istana Kepresidenan, Bogor, Jumat (16/10/2020) ini.

Diketahui, Jumat ini, para mahasiswa menggelar unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja di sekitar Istana Negara, Jakarta.

Namun, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menegaskan bahwa Presiden Jokowi bekerja dari Istana Bogor bukan untuk menghindari unjuk rasa.

"Enggak, bukan karena demo," kata Heru kepada Kompas.com, Jumat siang.

Baca juga: Disebut Penyusup Saat Demo Mahasiswa, Pemuda Jaket Merah di Sukabumi Diduga Alami Gangguan Jiwa

Heru menegaskan bahwa setiap menjelang akhir pekan, Presiden Joko Widodo memang tak selalu bekerja dari Istana Kepresidenan, Jakarta.

Kepala Negara juga kerap kali memilih melakukan kegiatannya dari Istana Bogor.

"Biasanya setiap Kamis atau Jumat di Bogor," kata dia.

Heru mencontohkan pada Senin dan Selasa lalu Presiden Jokowi juga bekerja dari Istana Jakarta.

Baca juga: Meski Tak Diteken Jokowi, UU Cipta Kerja Tetap Berlaku 30 Hari Setelah Disahkan di DPR

Padahal, saat itu juga ada demo menolak UU Cipta Kerja di sekitar Istana.

Heru menambahkan, Presiden Jokowi hari ini dijadwalkan menerima sejumlah tamu dan menteri di Istana Bogor.

Namun, ia enggan menyebutkan tamu dan menteri yang akan bertemu Kepala Negara karena agendanya bersifat internal.

"Agendanya intern, tapi kerja, ada menerima beberapa tamu dan menteri," kata Heru.

Baca juga: Terkait UU Cipta Kerja, Kementerian ATR/BPN Bakal Siapkan Lima RPP

Sementara itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) melakukan aksi unjuk rasa kembali pada Jumat siang ini.

Kepolisian sudah memasang kawat berduri di sekitar Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, untuk mengantisipasi rencana aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja.

Koordinator Pusat BEM SI Remy Hastian mengatakan, aksi dilakukan pada pukul 13.00 WIB di Istana Negara.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com