Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Demonstran Reaktif, Kasus Covid-19 Beberapa Pekan ke Depan Meningkat

Kompas.com - 13/10/2020, 18:02 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, ditemukan ratusan demonstran yang berstatus reaktif Covid-19 setelah mengikuti unjuk rasa menolak RUU Cipta Kerja pada pekan lalu perlu diwaspadai.

Oleh sebab itu, pada dua hingga tiga pekan mendatang, angka kasus baru Covid-19 diprediksi meningkat.

"Ini adalah cerminan puncak gunung es dari hasil pemeriksaan yang merupakan contoh kecil saja bahwa virus ini dapat menyebar dengan cepat dan luas," ujar Wiku dalam konferensi pers daring yang ditayangkan di kanal YouTube BNPB, Selasa (13/10/2020).

"Dan (penularan) diprediksi dapat meningkat dalam dua hingga tiga pekan ke depan," lanjut dia.

Baca juga: Kepala Puskesmas dan 3 Tenaga Medis Positif Covid-19, Tertular Saat Hadiri Lomba Kampung Sehat

Wiku menyebut, peluang penularan Covid-19 dari demonstran yang reaktif, kemudian menjadi positif Covid-19 sangat mungkin terjadi.

Sebelumnya, Wiku mengungkapkan adanya data potensi penularan Covid-19 dari klaster demonstrasi.

Hal itu berdasarkan laporan dari hasil pemeriksaan terhadap para demonstran di berbagai daerah. Para demonstran tersebut diketahui mengikuti rangkaian aksi demonstrasi menolak pengesahan UU Cipta Kerja pada pekan lalu.

"Terkait antisipasi penularan Covid-19 dari aksi unjuk rasa, yakni dari massa yang diamankan oleh TNI dan kepolisian yang mengawal jalannya aksi di beberapa provinsi, " ujar Wiku.

Baca juga: Ingatkan Demonstran, Satgas Covid-19: Jangan karena Berkerumun, Kita Bawa Pulang Penyakit

"Kondisinya sangat memprihatinkan," lanjutnya.

Secara rinci, dia lantas menjelaskan temuan data dari sejumlah provinsi.

Pertama, di Sumatera Utara dari sebanyak 253 demonstran yang diamankan, tercatat 21 orang reaktif Covid-19.

Kedua, dari 1.192 demonstran yang diamankan di DKI Jakarta, sebanyak 34 orang di antaranya reaktif Covid-19.

Baca juga: Satgas: 123 Demonstran UU Cipta Kerja Reaktif Covid-19, Terbanyak di Jakarta

Ketiga, dari 650 demonstran yang diamankan di Jawa Timur, sebanyak 24 orang di antaranya berstatus reaktif Covid-19.

Keempat, dari 261 demonstran yang diamankan di Sumatera Selatan, tercatat 30 orang di antaranya terkonfirmasi reaktif Covid-19.

Kelima, dari 39 orang demonstran yang diamankan di Jawa Barat ada 13 orang di antaranya terkonfirmasi reaktif Covid-19.

Keenam, dari 95 demonstran yang diamankan di DIY, satu orang di antaranya dipastikan reaktif Covid-19.

Baca juga: Draf UU Cipta Kerja Berubah-ubah, Pimpinan DPR: Substansi Tak Diubah

Adapun jika ditotal, jumlah demonstran yang berstatus reaktif Covid-19 dari enam provinsi mencapai 123 orang.

"Kemudian, hasil testing demonstran di Jawa Tengah masih dalam tahap konfirmasi," ungkap Wiku.

Dia menambahkan, berdasarkan hasil pantauan dari aksi demonstrasi pada pekan lalu terdapat dua kelompok utama yang menyampaikan aspirasinya secara terbuka.

"Yakni kelompok mahasiswa dan kelompok buruh. Dari data sementara demikian," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com