JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar mengatakan, ada upaya dari beberapa orang untuk melakukan peretasan terhadap website DPR RI.
Indra mengatakan, upaya peretasan itu telah terjadi sejak Senin (5/10/2020) malam hingga Kamis (8/10/2020) siang ini.
"Kalau upaya untuk meng-hack itu memang ada sejak Senin malam sampai siang ini masih ada upaya itu. Dan masih berat di website DPR. Itu memang ada upaya untuk meng-hack," kata Indra saat dihubungi, Kamis (8/10/2020).
Adapun terkait tulisan yang muncul di website DPR yaitu Dewan Pengkhianat Rakyat, menurut Indra, tulisan itu hanya editan.
Baca juga: Situs DPR Diretas Jadi Dewan Pengkhianat Rakyat, Polisi Akan Selidiki
Saat ini, kata Indra, tulisan tersebut sudah berganti menjadi Dewan Perwakilan Rakyat.
"Tapi kalau tulisan (Dewan Pengkhianat Rakyat) itu semua editan. Enggak ada. Itu cuma editan aja," ujarnya.
Lebih lanjut, Indra mengatakan, untuk mengantisipasi upaya peretasan website DPR, ia telah berkoordinasi dengan Telkom dan kepolisian.
"Tapi memang masih agak berat (website DPR) sampai sekarang tapi kami tetap memagari. Mereka kan ini modelnya di dos ya. Membanjiri website dengan berbagai itu ya, virus," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Situs web DPR yang beralamat dpr.go.id diretas. Hal tersebut diketahui melalui sebuah video yang viral di media sosial.
Baca juga: Situs DPR RI Mendadak Tidak Bisa Diakses Pagi Ini
Video tersebut memperlihatkan halaman muka situs web DPR yang tulisannya diubah menjadi "Dewan Pengkhianat Rakyat". Padahal, DPR merupakan singkatan dari "Dewan Perwakilan Rakyat".
Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johnny G Plate mengonfirmasi soal peretasan tersebut. Dia menyatakan bahwa peretasan tersebut dalam penanganan.
Johnny mengatakan, Tim Teknologi Informasi DPR sedang memperbaiki situs web DPR.
"Sedang dalam penanganan dan Tim IT DPR RI sudah menurunkan situs yang di-hack tersebut," kata Johnny saat dihubungi, Kamis (8/10/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.