Selain itu, Jokowi juga mengeklaim bahwa pencapaian ekonomi Indonesia di tengah pandemi tidak buruk-buruk amat.
Mantan Wali Kota Solo itu menyebutkan, ada banyak negara lain yang memikul beban ekonomi lebih parah dibandingkan Indonesia.
"Dalam hal ekonomi, pencapaian kita juga tidak jelek-jelek amat. Ekonomi kita menurun, ya betul, itu fakta. Tapi, mana ada negara yg tidak menurun ekonominya?" kata Jokowi.
Baca juga: Minta Menteri-menterinya Bekerja Lebih Baik, Jokowi: Semua Harus Terus Kita Perbaiki
Dalam video tersebut, Jokowi menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia per kuartal II-2020 mencatat pertumbuhan negatif 5,3 persen.
Angka tersebut dinilai masih lebih terjaga dibanding negara-negara tetangga, di antaranya Malaysia dengan minus 17,1 persen, Filipina dengan minus 16,5 persen, Singapura yang minus 13,2 persen, dan Thailand dengan minus 12,12 persen.
Adapun di tingkat global, juga banyak negara yang mengalami pertumbuhan negatif dengan angka yang jauh lebih besar seperti India yang bertumbuh negatif 23,9 persen hingga Amerika Serikat dengan pertumbuhan negatif 9,5 persen.
Baca juga: Dengan Ideologi Pancasila, Jokowi Optimistis Bisa Atasi Covid-19
Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono menyebut pernyataan Jokowi untuk mencari tingkat keseimbangan antara penanganan di bidang kesehatan dan ekonomi memang baik.
Namun, Pandu menilai ide baik Jokowi itu belum berjalan.
"Itu hanya idenya dia saja. Ide bagus. Tapi, tidak dimengerti dan dieksekusi oleh para pembantunya," kata Pandu saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/10/2020).
Baca juga: 2 Pekan Luhut Tangani Covid-19, Angka Kematian di 5 Provinsi Prioritas Meningkat
Pandu menilai, pada kenyataannya, sektor kesehatan masih sangat lemah. Hal itu dapat dilihat dari penularan kasus Covid-19 yang masih terus meningkat dari hari ke hari. Kematian juga terus terjadi dalam jumlah besar setiap harinya.
Hingga tujuh bulan pandemi berlangsung, angka penularan Covid-19 di Indonesia masih belum memperlihatkan tanda-tanda penurunan.
Sampai Minggu (4/10/2020), masih ada penambahan sebanyak. 3.992 kasus baru. Penambahan itu menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air kini berjumlah 303.498 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.
Baca juga: UPDATE: 303.498 Kasus Covid-19 di Indonesia dan Kematian 130 Dokter...