JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan, isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) berpotensi dimunculkan untuk kepentingan tertentu.
Hal itu disampaikan Moeldoko terkait isu kebangkitan PKI yang bergulir menjelang peringatan Hari Kesaktian Pancasila.
"Tidak mungkin datang secara tiba tiba (isu PKI). Karena spektrum itu terbentuk dan terbangun tidak muncul begitu saja. Jadi jangan berlebihan sehingga menakutkan orang lain. Sebenarnya bisa saja sebuah peristiwa besar itu menjadi komoditas untuk kepentingan tertentu," kata Moeldoko lewat keterangan tertulis, Kamis (1/10/2020).
Baca juga: Film G30S/PKI dan Beda Cara Setiap Pemerintah Sikapi Peristiwa 1965...
Moeldoko mengatakan, isu kebangkitan PKI bisa dilihat dari dua tujuan yakni untuk menimbulkan kewaspadaan yang menentramkan atau kewaspadaan yang menimbulkan ketakutan.
Ia mengatakan, semestinya setiap tokoh masyarakat berupaya mengedepankan tujuan untuk menentramkan masyarakat, bukan malah menakut-nakuti.
Baca juga: Gatot Mengaku Dicopot karena Film G30S/PKI, Moeldoko: Itu Pendapat Subyektif
Terlebih saat ini sedang terjadi pandemi Covid-19. Ia mengatakan semestinya setiap pemimpin berempati di masa sulit seperti ini.
"Kalau saya memilih, kewaspadaan untuk menenteramkan. Yang terjadi saat ini, menghadapi situasi saat ini apalagi di masa pandemi, membangun kewaspadaan yang menenteramkan adalah sesuatu pilihan yang bijak," lanjut Moeldoko.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.