Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Minta Para Dokter yang Tangani Covid-19 Utamakan Keselamatan Pribadi

Kompas.com - 27/09/2020, 18:07 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berpesan kepada para dokter yang menangani Covid-19 untuk mengedepankan keselamatan mereka sendiri.

Ia mengaku paham para dokter yang saat ini berada di garis depan penanganan Covid-19 mungkin saja lupa untuk keamanan dan keselamatan dirinya karena tuntutan tanggung jawab sosial.

"Saya mengingatkan supaya dokter betul-betul menjaga keselamatan dirinya yang pertama sebelum menyelamatkan orang lain," ujar Muhadjir saat menjadi keynote speaker dalam simposium virtual yang digelar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Barat, Minggu (27/9/2020).

"Ini bukan pikiran egois, karena kalau sampai dokter keselamatannya terganggu, maka kerugian bukan hanya pribadi tapi juga masyarakat luas," lanjut dia.

Baca juga: Menko PMK Minta IDI Lindungi Para Dokter yang Tangani Covid-19

Oleh karena itu, ia mengimbau kepada para dokter untuk senantiasa menyelamatkan dirinya sendiri terlebih dahulu.

Sebab jika dokter yang pertama kali menjadi korban, kata dia, maka kehilangannya akan menjadi lbeih besar.

"Karena itu pesan saya jangan atas nama tanggung jawab sosial, dokter mengorbankan segala-galanya. Itu memang pekerjaan mulia, tapi saya yakin kalau dokter pertama-tama menjaga dirinya, keselamatan diri, sama sekali tidak mengurangi tanggung jawab mulia," kata dia.

Ia meminta IDI bertanggung jawab terhadap keselamatan dan keamanan anggotanya dalam melawan Covid-19.

"Mohon diperkuat rasa sepenanggungan, tanggung jawab bersama dan IDI yang harus paling bertangggung jawab terhadap keselamatan, keamanan anggotanya terutama yang ada di garis depan perang melawan Covid-19," kata dia.

Baca juga: 117 Dokter Meninggal Terpapar Covid-19, IDI: Masyarakat Masih Abai

Ketua Umum Tim Mitigasi PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi sebelumnya mengatakan, jumlah kematian dokter dan tenaga kesehatan Indonesia akibat Covid-19 semakin meningkat tajam.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Tim Mitigasi PB IDI hingga 17 September 2020, total 117 dokter di Indonesia yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19

"Angka kematian dokter yang semakin cepat dan tajam ini menunjukkan masyarakat masih abai terhadap protokol kesehatan," tuturnya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa Tim Mitigasi IDI mewakili seluruh tenaga kesehatan di Indonesia memahami bahwa ada kebutuhan ekonomi yang juga perlu diperhatikan.

Namun, IDI meminta masyarakat sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19 ini agar disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas keseharian.

"Hal ini bukan hanya untuk keselamatan para tenaga kesehatan, namun juga keselamatan diri mereka sendiri dan orang-orang disekitar," ucap Adib.

Dia mengingatkan, pandemi Covid-19 ini tidak akan pernah berakhir apabila tidak disertai peran serta semua elemen masyarakat.

Hal ini tentunya juga akan berdampak negatif bukan hanya pada kesehatan namun juga ekonomi secara berkepanjangan.

"Dengan jumlah dokter yang berguguran maka menjadi pekerjaan besar untuk tetap bisa memberikan pelayanan kesehatan secara proporsional," kata dia.

"Indonesia bahkan belum mencapai puncak pandemi gelombang pertama. Apabila hal ini terus berlanjut, maka Indonesia akan menjadi episentrum Covid dunia, yang mana akan berdampak semakin buruk pada ekonomi dan kesehatan negara kita," tutur Adib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com