JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk melindungi keselamatan para dokter yang menangani Covid-19.
Muhadjir menekankan, jangan sampai IDI berharap ada pihak lain yang bertanggung jawab atas nasib para dokter.
Menurut Muhadjir, sebagai wadah profesi yang mumpuni, IDI harus mengedepankan tanggung jawab dalam rasa kesejawatan sehingga harus melindungi keselamatan para anggotanya.
Hal tersebut disampaikan Muhadjir saat menjadi keynote speaker dalam simposium virtual yang digelar IDI Jawa Barat, Minggu (27/9/2020).
Baca juga: 117 Dokter Meninggal Terpapar Covid-19, IDI: Masyarakat Masih Abai
"Saya mohon IDI betul-betul berada di ujung tombak pertama untuk melindungi keselamatan anggotanya. Itu bagian dari tanggung jawab korps," ujar Muhadjir.
"Jangan berharap ada pihak lain yang lebih bertanggungjawab, karena kalau berharap ada pihak lain yang lebih bertanggung jawab, maka hilanglah hakekat korpsnya, kesejawatannya," lanjut dia.
Oleh karena itu, Muhadjir meminta agar IDI pusat dapat memberi perhatian terhadap IDI daerah dengan merumuskan cara agar para anggotanya aman saat memberikan pelayanan.
Ia meminta agar seluruh anggota IDI berada di depan untuk membangun solidaritas kepada para anggota yang tengah berjuang di garda terdepan penanganan Covid-19.
"Upayakan semua anggota IDI ada di depan, tidak hanya mereka saja yang tinggal sendirian tapi dibangun solidaritas sesama korps itu. Diperkuat rasa sepenangunggan, tanggung jawab bersama," kata dia.
Baca juga: Sebaran Penambahan 4.494 Kasus Covid-19, Terbanyak di DKI Jakarta
Dengan demikian, ia pun menilai bahwa dalam hal ini IDI sendiri yang harus paling bertanggung jawab terhadap keselamatan dan keamanan anggotanya dalam melawan Covid-19.
"Mohon diperkuat rasa sepenanggungan, tanggung jawab bersama dan IDI yang harus paling bertangggung jawab terhadap keselamatan, keamanan anggotanya terutama yang ada di garis depan perang melawan Covid-19," kata dia.
Ketua Umum Tim Mitigasi PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi sebelumnya mengatakan, jumlah kematian dokter dan tenaga kesehatan Indonesia akibat Covid-19 semakin meningkat tajam.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Tim Mitigasi PB IDI hingga 17 September 2020, total 117 dokter di Indonesia yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
"Angka kematian dokter yang semakin cepat dan tajam ini menunjukkan masyarakat masih abai terhadap protokol kesehatan," tuturnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa Tim Mitigasi IDI mewakili seluruh tenaga kesehatan di Indonesia memahami bahwa ada kebutuhan ekonomi yang juga perlu diperhatikan.
Namun, IDI meminta masyarakat sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19 ini agar disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas keseharian.
"Hal ini bukan hanya untuk keselamatan para tenaga kesehatan, namun juga keselamatan diri mereka sendiri dan orang-orang disekitar," ucap Adib.
Dia mengingatkan, pandemi Covid-19 ini tidak akan pernah berakhir apabila tidak disertai peran serta semua elemen masyarakat.
Hal ini tentunya juga akan berdampak negatif bukan hanya pada kesehatan namun juga ekonomi secara berkepanjangan.
"Dengan jumlah dokter yang berguguran maka menjadi pekerjaan besar untuk tetap bisa memberikan pelayanan kesehatan secara proporsional," kata dia.
"Indonesia bahkan belum mencapai puncak pandemi gelombang pertama. Apabila hal ini terus berlanjut, maka Indonesia akan menjadi episentrum Covid dunia, yang mana akan berdampak semakin buruk pada ekonomi dan kesehatan negara kita," tutur Adib.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.