Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 23/09/2020, 19:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memastikan, tidak ada keputusan apapun terkait kebijakan perubahan kurikulum.

Hal itu, ditegaskan Nadiem Makarim dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR, Rabu (23/9/2020).

"Perlu saya klarifikasi sekali lagi seperti yang saya umumkan melalui Instagram saya bahwa tidak ada kebijakan apapun sampai saat ini yang sudah diputuskan mengenai perubahan kurikulum nasional," kata Nadiem Makarim.

"Bahkan di 2021 pun tidak akan ada kebijakan perubahan kurikulum nasional, hanya akan ada prototyping-nya, akan kami tes di tahun 2021, itu pun hanya di sekolah penggerak," lanjut dia.

Baca juga: Pelajaran Sejarah Tetap Ada di Kurikulum, Ini Pertimbangan Kemendibud

Nadiem sekaligus menyayangkan adanya informasi yang tidak benar terkait mata pelajaran sejarah akan dihapus seiring dengan informasi soal perubahan kurikulum.

Ia memastikan hal itu tidaklah benar. Bahkan Nadiem mengatakan, kajian mengenai kurikulum baru belum final dan belum berada di mejanya.

"Apalagi ada penyebaran berita yang tidak benar, bahwa akan ada penghapusan pelajaran sejarah. Jadi itu mohon ditekankan sekali lagi," ucap Nadiem.

Nadiem menjelaskan, setiap kebijakan terkait kurikulum pendidikan, pastinya akan dikaji terlebih dahulu dengan berbagai pemangku kepentingan.

"Semua itu pastinya dengan partisipasi publik, dan uji publik dan mulai di DPR dulu. Jadi dengan senang hati kami akan mengadakan FGD tersebut dengan DPR, mungkin kita mulai dengan diskusi-diskusi yang lebih intensif," ujar Nadiem.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Mata Pelajaran Sejarah Tidak Dihapus dari Kurikulum

"Harapan ke depan, masyarakat bisa memberikan masukan dan bisa membantu kita input yang kontruktif, tanpa emosi, tanpa penyebaran berita tidak benar," lanjut dia.

Diberitakan, rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menghapus mata pelajaran sejarah dari kurikulum nasional ramai diperbincangkan di media sosial.

Akun Facebook Diana Damai P menulis status sebagai berikut: "Pelajaran sejarah mau dihapus oleh mas menteri .. apa gak inget ada semboyan "bangsa yg besar tidak pernah lupa sejarahnya .." Mungkin dia lupa .. ????????"

Sementara, akun Facebook Zahrul Ependi menulis status meminta pendapat dari warganet lainnya soal rencana penghapusan pelajaran sejarah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

MUI Minta Isu Politik Jangan Sampai Bikin Bangsa Indonesia Pecah

MUI Minta Isu Politik Jangan Sampai Bikin Bangsa Indonesia Pecah

Nasional
Rutan KPK Gelar Shalat Tarawih, Imamnya Sesama Tahanan

Rutan KPK Gelar Shalat Tarawih, Imamnya Sesama Tahanan

Nasional
Jokowi Beri Arahan Buka Bersama Pejabat-Pegawai Pemerintahan Ditiadakan, Kemendagri Siapkan Surat Edaran

Jokowi Beri Arahan Buka Bersama Pejabat-Pegawai Pemerintahan Ditiadakan, Kemendagri Siapkan Surat Edaran

Nasional
MUI Sebut Kemungkinan Akan Ada Perbedaan Waktu Lebaran 2023

MUI Sebut Kemungkinan Akan Ada Perbedaan Waktu Lebaran 2023

Nasional
Wapres: Saya Mengajak Umat Islam Sambut Ramadhan dengan Gembira

Wapres: Saya Mengajak Umat Islam Sambut Ramadhan dengan Gembira

Nasional
DPR: Jangan Makan-Minum di Ruang Publik, Hormati Mereka yang Berpuasa

DPR: Jangan Makan-Minum di Ruang Publik, Hormati Mereka yang Berpuasa

Nasional
Gus Yahya: Besok Puasa, Malam Ini Bisa Shalat Tarawih

Gus Yahya: Besok Puasa, Malam Ini Bisa Shalat Tarawih

Nasional
Awal Puasa Dimulai Kamis Besok, Menag: Mari Perkuat Ukhuwah Islamiyah

Awal Puasa Dimulai Kamis Besok, Menag: Mari Perkuat Ukhuwah Islamiyah

Nasional
PBNU Umumkan 1 Ramadhan 1444 H Jatuh Pada Kamis Pon 23 Maret 2023

PBNU Umumkan 1 Ramadhan 1444 H Jatuh Pada Kamis Pon 23 Maret 2023

Nasional
Pemerintah Tetapkan Awal Puasa Ramadhan 2023 Jatuh pada Kamis 23 Maret

Pemerintah Tetapkan Awal Puasa Ramadhan 2023 Jatuh pada Kamis 23 Maret

Nasional
Dipimpin Menag Yaqut, Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1444 H Dimulai Secara Tertutup

Dipimpin Menag Yaqut, Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1444 H Dimulai Secara Tertutup

Nasional
Lukas Enembe 'Mogok' Minum Obat, KPK akan Koordinasi dengan IDI

Lukas Enembe "Mogok" Minum Obat, KPK akan Koordinasi dengan IDI

Nasional
Kemenag: Insya Allah Besok Mulai Puasa, Malam Ini Shalat Tarawih

Kemenag: Insya Allah Besok Mulai Puasa, Malam Ini Shalat Tarawih

Nasional
Kalah Berturut-turut dari Gugatan Prima, Pakar Kepemiluan: Tim Hukum KPU Harus Dievaluasi Menyeluruh

Kalah Berturut-turut dari Gugatan Prima, Pakar Kepemiluan: Tim Hukum KPU Harus Dievaluasi Menyeluruh

Nasional
Hilal 1 Ramadan 1444 H Tidak Terlihat di Papua karena Mendung

Hilal 1 Ramadan 1444 H Tidak Terlihat di Papua karena Mendung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke