JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memastikan, tidak ada keputusan apapun terkait kebijakan perubahan kurikulum.
Hal itu, ditegaskan Nadiem Makarim dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR, Rabu (23/9/2020).
"Perlu saya klarifikasi sekali lagi seperti yang saya umumkan melalui Instagram saya bahwa tidak ada kebijakan apapun sampai saat ini yang sudah diputuskan mengenai perubahan kurikulum nasional," kata Nadiem Makarim.
"Bahkan di 2021 pun tidak akan ada kebijakan perubahan kurikulum nasional, hanya akan ada prototyping-nya, akan kami tes di tahun 2021, itu pun hanya di sekolah penggerak," lanjut dia.
Baca juga: Pelajaran Sejarah Tetap Ada di Kurikulum, Ini Pertimbangan Kemendibud
Nadiem sekaligus menyayangkan adanya informasi yang tidak benar terkait mata pelajaran sejarah akan dihapus seiring dengan informasi soal perubahan kurikulum.
Ia memastikan hal itu tidaklah benar. Bahkan Nadiem mengatakan, kajian mengenai kurikulum baru belum final dan belum berada di mejanya.
"Apalagi ada penyebaran berita yang tidak benar, bahwa akan ada penghapusan pelajaran sejarah. Jadi itu mohon ditekankan sekali lagi," ucap Nadiem.
Nadiem menjelaskan, setiap kebijakan terkait kurikulum pendidikan, pastinya akan dikaji terlebih dahulu dengan berbagai pemangku kepentingan.
"Semua itu pastinya dengan partisipasi publik, dan uji publik dan mulai di DPR dulu. Jadi dengan senang hati kami akan mengadakan FGD tersebut dengan DPR, mungkin kita mulai dengan diskusi-diskusi yang lebih intensif," ujar Nadiem.
Baca juga: [KLARIFIKASI] Mata Pelajaran Sejarah Tidak Dihapus dari Kurikulum
"Harapan ke depan, masyarakat bisa memberikan masukan dan bisa membantu kita input yang kontruktif, tanpa emosi, tanpa penyebaran berita tidak benar," lanjut dia.
Diberitakan, rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menghapus mata pelajaran sejarah dari kurikulum nasional ramai diperbincangkan di media sosial.
Akun Facebook Diana Damai P menulis status sebagai berikut: "Pelajaran sejarah mau dihapus oleh mas menteri .. apa gak inget ada semboyan "bangsa yg besar tidak pernah lupa sejarahnya .." Mungkin dia lupa .. ????????"
Sementara, akun Facebook Zahrul Ependi menulis status meminta pendapat dari warganet lainnya soal rencana penghapusan pelajaran sejarah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.