Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Penderita Diabetes Melitus Ini Berobat Gratis Berkat Jaminan BPJS Kesehatan

Kompas.com - 21/09/2020, 15:20 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berkat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Hidayani Suryatin (52), seorang ibu rumah tangga asal Mataram, bisa menjalani pengobatan yang dijamin sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan.

Selama kurang lebih lima tahun ini, ibu dari empat anak tersebut memang mengidap diabetes melitus. Ia mengidap penyakit ini karena faktor keturunan.

Awalnya, Hidayani memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama (FKTP) yaitu Puskesmas Mataram. Namun karena saat itu puskesmas tidak bisa menangani, Hidayani dirujuk ke salah satu rumah sakit di Kota Mataram.

Di sana, Hidayani harus menjalani cek darah dengan biaya sendiri. Namun ia tidak melanjutkannya karena keberatan dengan pembiayaannya.

Baca juga: Promosikan Gerakan Nasional Disiplin Protokol Kesehatan, BPJS Kesehatan Bekerja Sama dengan FKTP

“Lalu agar bisa gratis, dokter yang memeriksa membuatkan rujukan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram. Di sana alatnya juga lebih lengkap,” kata Hidayani, kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Minggu (20/9/2020).

Sejak itu, Hidayani pun menjalani pengobatan tanpa mengeluarkan biaya sedikit pun alias dijamin seluruhnya oleh BPJS Kesehatan. 

“Saya tinggal memeriksakan diri dan meminta resep, kemudian mengambil obat di apotek,” kata Hidayani.

Hidayani menambahkan, hingga kini pelayanan kesehatan dan obat tersebut masih ia dapatkan. Ini terjadi karena peserta dengan penyakit kronis memang harus menjaga pola hidup sehat dan minum obat teratur sesuai arahan dokter.

Baca juga: BPJS Kesehatan Kembangkan Upaya Pencegahan Kecurangan Program JKN-KIS

Bahkan saat dirinya sudah dinyatakan sembuh dan penyakit yang diderita kambuh kembali, fasilitas tersebut masih berlanjut.

“Pernah saya berhenti ke dokter karena sudah sehat. Kemudian kambuh lagi. Saya periksa ke dokter umum, dan disuruh periksa lagi. Jadi saya balik ke puskesmas dan dirujuk lagi,” kata Hidayani.

Setelah itu, setiap satu bulan sekali Hidayani rajin mengontrol kesehatannya ke RSUD Kota Mataram, dengan meminta rujukan ke Puskesmas Mataram tiap tiga bulan.

Hidayani sendiri sudah sejak lama menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kelas I. Ia merasa beruntung karena dengan fasilitas ini, dirinya mendapat pelayanan kesehatan secara maksimal.

Baca juga: BPJS Kesehatan Tepis Kabar Ambil Keuntungan dari Kenaikan Iuran JKN-KIS

“Beberapa waktu lalu saya juga operasi tumor jinak. Karena pakai BPJS Kesehatan, tidak diminta bayar sama sekali,” kata Hidayani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indikator Politik Ingatkan KBurhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan PublikPK Tak Didukung Elite, Benteng Bergantung Pada Kepercayaan Publik

Indikator Politik Ingatkan KBurhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan PublikPK Tak Didukung Elite, Benteng Bergantung Pada Kepercayaan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com