Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Diharapkan Bina dan Dampingi Penelitian Vaksin Covid-19

Kompas.com - 07/09/2020, 17:35 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diharapkan bisa membina dan mendampingi penelitian vaksin Covid-19 yang saat ini tengah dikerjakan di Tanah Air.

"BPOM diharapkan bisa menjalankan fungsinya dalam membina dan mendampingi proses penelitian vaksin," ujar Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid 19 Kementerian Riset dan Teknologi Ali Ghufron Mukti dikutip dari siaran pers, Senin (7/9/2020).

Menurut Ghufron, jika BPOM bisa mendampingi proses penelitian maka akan memperkuat ekosistem penelitian yang tengah dilakukan.

Tujuannya agar penelitian dapat menghasilkan output yang berkualitas.

Baca juga: BPOM Sebut Perlu Ada Kolaborasi dengan OKI dalam Mengembangkan Vaksin Covid-19

Apalagi penelitian juga dilakukan di masa pandemi Covid-19 sehingga pembinaan dan pendampingan diperlukan dalam pelaksanaannya.

"Jika lembaga ini bisa mendampingi proses inovasi-inovasi nasional selama masa pandemi, tentu akan memperkuat ekosistem penelitian dan menghasilkan output yang lebih berkualitas," kata dia.

Seperti diketahui saat ini sedang dilakukan uji klinis fase III vaksin Covid-19 bekerja sama dengan perusahaan asal China, Sinovac dan produksinya dilakukan BUMN Bio Farma.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam kesempatan terpisah beberapa waktu lalu mengungkapkan, diperkirakan ada sekitar 160 juta warga Indonesia yang diproritaskan mendapatkan vaksin, per orang membutuhkan dua dosis.

Baca juga: Pemerintah Anggarkan Rp 40,8 Triliun untuk Pengadaan Vaksin Covid-19

Apabila uji klinis usai, kandidat vaksin itu akan didaftarkan ke BPOM yang ditargetkan pada Januari 2021.

Selain itu, pemerintah juga mengembangkan vaksin sendiri yakni vaksin Merah Putih yang dilakukan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Vaksin Merah Putih dijadwalkan bisa menyelesaikan uji coba pada hewan pada akhir 2020.

Setelah uji itu efektif, bibit vaksin akan diserahkan kepada Bio Farma untuk kemudian dilakukan uji prakilinis dan klinis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com