JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, semua platform teknologi harus mendukung perubahan dan transformasi kemajuan bangsa.
Sebab, menurut Jokowi, peran media digital yang ada saat ini sangat besar. Dia pun berharap media tidak hanya ada untuk mendulang angka, baik itu jumlah klik atau like.
"Semestinya, perilaku media tidak dikendalikan untuk mendulang klik dan menumpuk jumlah like, tapi seharusnya didorong untuk menumpuk kontribusibagi kemanusiaan dan kepentingan bangsa," ujar Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR yang digelar Jumat (14/8/2020).
Baca juga: Jokowi: Ibarat Komputer, Perekonomian Semua Negara Saat Ini Hang
Jokowi memahami bahwa demokrasi memang menjamin kebebasan. Namun, dia menilai bahwa kebebasan semestinya tetap menghargai hak orang lain.
Terutama, menurut Kepala Negara, jangan sampai ada orang yang memaksakan kehendaknya sendiri.
"Jangan ada yang merasa paling agamis sendiri. Jangan ada yang merasa paling Pancasilais sendiri. Semua yang merasa paling benar dan memaksakan kehendak, itu hal yang biasanya tidak benar," ujar dia.
Karena itu, Jokowi menyatakan, ideologi dan nilai luhur bangsa tidak boleh ditukar oleh apa pun, termasuk demi kemajuan ekonomi.
Baca juga: Jokowi Singgung Ekonomi RI Minus 5,32 Persen dalam Sidang Tahunan MPR
Menurut Kepala Negara, kemajuan ekonomi justru membutuhkan semangat kebangsaan yang kuat.
"Tujuan besar tersebut hanya bisa dicapai melalui kerja sama seluruh komponen bangsa dengan gotong royong, saling membantu, dan saling mengingatkandalam kebaikan dan tujuan yang mulia," ujar Kepala Negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.