JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta dukungan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan kemampuan tes Covid-19 di daerahnya.
Sebab, meski menjadi provinsi dengan jumlah tes terbanyak kedua, namun tes di Jabar masih jauh lebih rendah ketimbang DKI Jakarta.
Hal tersebut disampaikan Ridwan Kamil saat Presiden Jokowi mengunjungi Posko Penanganan Covid-19 Jawa Barat, di Kantor Kodam III/Siliwangi, Bandung, Selasa (11/8/2020).
"Di kapasitas testing Bapak Presiden, kami ini punya kelemahan walaupun di level provinsi kami ini tertinggi setelah Jakarta," kata Ridwan Kamil seperti disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Covid-19 di Jawa Barat: Berhasil Ditekan, tapi Harus Tetap Waspada
"Kami sudah melakukan 175 ribu (testing), agak jomplang dengan DKI Jakarta," sambung dia.
Berdasarkan paparan yang disampaikan Ridwan Kamil, saat ini DKI Jakarta sudah melakukan lebih dari 500.000 tes Covid-19 dengan metode PCR.
Untuk itu, ia berharap agar pemerintah pusat dapat memberikan dukungan dalam meningkatkan kapasitas tes Covid-19 di Jawa Barat.
"Jadi kami mohon dukungan untuk mengejar rasio pengetesan setinggi-tingginya," kata dia.
Ridwan Kamil pun mengusulkan dua hal kepada Presiden Jokowi terkait peningkatan tes Covid-19.
Pertama, dengan melibatkan laboratorium milik swasta. Pasalnya, saat ini kapasitas laboratorium yang ada di Jawa Barat sudah maksimal.
Baca juga: Satgas: Ada 150 Klaster Covid-19 di Jawa Barat, Permukiman Paling Banyak
"Kalau diizinkan kebijakan itu, maka kita bisa menaikan statistik dengan kerja sama swasta kita hanya bayar 1 orang per berapa rupiah, mereka investasi alatnya kita hanya ngasih nama pasien atau potensi yang di tes swab," tutur dia.
Usulan kedua, yakni memperbanyak polymerase chain reaction (PCR) portable.
Ia menjelaskan, Jawa Barat sudah memiliki alat PCR portable yang dapat dibawa untuk melakukan testing Covid-19 di pelosok-pelosok daerah.
"Mudah-mudahan kalo berkenan inovasi Jawa Barat ini juga bisa menjadi sebuah terobosan untuk memastikan tingkat pengetesan tidak hanya berkumpul di daerah kepadatan kota," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.