Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi Minus, Jokowi Minta Masyarakat Tetap Bersyukur

Kompas.com - 11/08/2020, 11:33 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta masyarakat tetap bersyukur meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 5,32 persen.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut disebut masih lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi sejumlah negara di mana terkoreksi lebih dalam akibat pandemi Covid-19. 

"Coba kita lihat (pertumbuhan ekonomi) Italia -17,3 persen, Jerman -11,7 persen, Perancis -19 persen, Amerika Serikat -9,5 persen," kata Presiden Jokowi di sela kunjungan kerjanya ke Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020).

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Minus 5,32 Persen, Istana: Belum Bisa Disebut Resesi

"Ini (pertumbuhan ekonomi Indonesia) patut kita terus (ucapkan) alhamdulillah patut kita syukuri itu," lanjut dia.

Kendati demikian, Presiden Jokowi tetap meminta seluruh jajarannya beserta semua kepala daerah bekerja keras meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga.

Salah satu caranya adalah pemerintah pusat dan kepala daerah harus secepatnya membelanjakan APBN dan APBD agar roda ekonomi kembali berputar.

Ia mengatakan, di masa krisis seperti sekarang hanya belanja pemerintah yang mampu menghidupkan ekonomi.

Ia pun optimistis jika belanja pemerintah direalisasikan secara optimal, maka ekonomi Indonesia bisa tumbuh positif di kuartal ketiga.

Baca juga: Filipina Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Minus 16,5 Persen

"Secara nasional, saya masih lihat anggaran itu masih di bank, APBD. masih Rp 170 triliun di bank. Artinya penggunaannya memerlukan kecepatan terutama di kuartal ketiga ini," ujar Presiden Jokowi.

"Kuncinya ada di bulan Juli, Agustus, dan September supaya kita tidak masuk dalam kategori resesi ekonomi".

"Sekali lagi Juli, Agustus, September ini sangat menentukan. Begitu kita belanjakan sesegera mungkin, kemungkinan kita dapat kembali lagi ke positif itu ada peluang," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com