JAKARTA, KOMPAS.com - Provinsi Jawa Barat dinilai menunjukkan kemajuan signifikan dalam penanganan Covid-19. Utamanya, dalam menekan laju penularan Covid-19, angka kematian, dan peningkatan angka kesembuhan pasien.
Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, persentase kematian kasus Covid-19 di Jawa Barat tergolong kecil di antara provinsi lain.
Bahkan, persentase kematian Covid-19 di Jawa Barat di bawah nasional dan rata-rata dunia.
"Angka kematian (kasus Covid-19) di Jawa Barat termasuk kecil. Dari seluruh jumlah kasus positif, persentasenya 3,01 persen di bawah nasional dan rata-rata dunia," ujar Dewi dalam konferensi pers di BNPB, Senin (10/8/2020).
Baca juga: Penanganan Covid-19 Dinilai Baik, Jawa Barat Diminta Tetap Waspada
Persentase kematian akibat Covid-19 secara nasional adalah sebesar 4,5 persen dari kasus yang terkonfirmasi. Sedangkan rata-rata dunia sekitar 4,2 persen dari seluruh kasus terkonfirmasi.
Dewi mengatakan, kecilnya angka kematian Covid-19 di Jawa Barat dikarenakan penanganan pasien yang cukup baik.
"Kita lihat angka kematian cukup baik (kecil), pasien-pasien di sana tertangani sehingga angka kematiannya termasuk kecil," kata dia.
Ia mengatakan, hal tersebut menjadi bukti bahwa pasien Covid-19 di Jawa Barat lebih banyak yang sembuh.
Meskipun demikian, dalam pekan terakhir pada awal Agustus ini, terdapat peningkatan angka kematian di provinsi itu.
Baca juga: Satgas: Ada 150 Klaster Covid-19 di Jawa Barat, Permukiman Paling Banyak
Dari grafik data Satgas Covid-19, laju kematian di Jawa Barat mengalami fluktuasi per pekannya.
Adapun dari data per 9 Agustus 2020, wilayah di Jawa Barat yang angka kematian kumulatifnya terbanyak adalah Kota Depok sebanyak 47, Kota Bandung sebanyak 46, Kabupaten Bekasi 31, Kota Bekasi 29, dan Kota Bogor 19.
Jika dilihat dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia, kata dia, beberapa wilayah kabupaten/kota di Jawa Barat masih ada yang angka kematian Covid-19 nihil.
Dengan demikian, peringkatnya cenderung berada di angka 100-300 untuk tingkat nasional.
Baca juga: Satgas: Persentase Kematian Covid-19 di Jabar Kecil, di Bawah Nasional dan Dunia
"Ini cukup baik ketika melihat angka kematian, jumlah total, maupun angka kematian per 100.000 penduduk di level nasional," kata dia.
Hingga Senin (10/8/2020), kasus Covid-19 di Jawa Barat berjumlah 7.599 dengan kematian sebanyak 228 dan pasien sembuh 4.444.
Tetap waspada
Satgas Penanganan Covid-19 meminta Pemprov Jawa Barat tetap waspada karena pada pekan terakhir awal bulan Agustus ini, terdapat penambahan jumlah kabupaten/kota dengan risiko sedang Covid-19.
"Di Jawa Barat awalnya masih ada sebagian, hampir seperempat masuk zona risiko tinggi, 50 persen masuk risiko sedang, dan risiko rendah kurang dari 20 persen, tapi ada perbaikan seiring waktu status risikonya semakin berkurang, bertambah baik," ujar Dewi.
Baca juga: Satgas Ungkap Upaya Jabar yang Dianggap Berhasil Tekan Kasus Covid-19
Dewi mengatakan, perbaikan signifikan di Jawa Barat itu puncaknya terjadi pada 19 Juli 2020 lalu.
Saat itu, data menunjukkan adanya 11 persen wilayah yang masuk zona risiko sedang, sisanya masuk zona risiko rendah dari 27 kabupaten/kota.
Hal tersebut menunjukkan, kerja keras dalam menekan laju penularan, angka kematian, dan meningkatkan angka kesembuhan, berjalan dengan sangat baik di provinsi tersebut.
"Namun pekan terakhir kemarin, kalau dilihat dua pekan terakhir, mulai terjadi penambahan jumlah kabupaten/kota dengan risiko sedang dan zona risiko rendahnya mulai berkurang, bahkan di akhir (pekan lalu) ada satu kabupaten/kota dengan risiko tinggi, yaitu Kota Depok," kata dia.
"Ini catatan bersama untuk sama-sama waspada terutama ketika sudah mulai beraktivitas, pastikan protkol kesehatan dilakukan dimana pun," tutur Dewi.
Baca juga: Satgas: Kasus Covid-19 di Depok Tertinggi se-Jawa Barat
Dewi mengatakan, pada 12 Juli 2020, zona risiko rendah di Jawa Barat juga cukup banyak, yaitu hanya terdapat 5 kabupaten/kota risiko sedang.