JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, DPR sebagai institusi, mudah diserang siapapun apabila salah satu dari anggota DPR melakukan kesalahan.
Oleh karenanya, Habiburokhman menyarankan, agar lembaga survei untuk melakukan survei lebih detail terhadap kinerja masing-masing anggota DPR.
"DPR ini institusi yang paling gampang diserang oleh siapa pun dari penjuru mana pun. Satu anggota DPR melakukan kesalahan, institusi DPR yang mendapatkan dampaknya. Padahal kalau disurvei, survei kinerja orang per orang di DPR, saya pikir lebih banyak yang perform (kinerjanya)," kata Habiburokhman, Selasa (4/8/2020) menanggapi hasil survei Akurat Poll.
Survei Akurat Poll menunjukkan, tingkat kepuasan responden terhadap kinerja anggota DPR RI paling rendah dibandingkan presiden, wakil presiden dan kabinet Indonesia.
Hal ini berdasarkan pertanyaan yang diberikan kepada responden terkait tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintah yaitu Presiden, Wakil Presiden, kabinet Indonesia Maju dan DPR RI.
Baca juga: Survei Akurat Poll: 67,2 Persen Responden Puas dengan Kinerja Presiden Jokowi
Hasil survei menunjukkan, 40 persen responden mengaku puas dengan kinerja anggota DPR. Sedangkan, 39 persen responden kurang puas dengan kinerja anggota DPR.
"Anggota DPR 40 persen. Jadi (tingkat kepuasan) anggota DPR di bawah 50 persen," kata Direktur Eksekutif Akurat Poll Adlan Nawawi dalam memaparkan hasil survei terkait kinerja pemerintah Jokowi-Ma'ruf secara virtual, Selasa (4/8/2020).
Sementara itu, tingkat kepuasan responden paling tinggi yakni terhadap kinerja presiden sebesar 67,2 persen.
Disusul, kabinet Indonesia Maju sebesar 50 persen dan Wakil Presiden sebesar 48 persen.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: 60,8 Persen Responden Gerah dengan Praktik Politik Dinasti
Lebih lanjut, Habiburokhman mengatakan, persepsi masyarakat kepada anggota DPR akan positif apabila lembaga survei melakukan survei detail terhadap tiap anggota DPR.
"Kalau DPR (institusi) pasti negatif terus karena yang melakukan kesalahan yang berakibat pada DPR, saya ingin kita fair dalam melakukan judgment tersebut," pungkasnya.
Survei Akurat Poll dilakukan pada 15 hingga 24 Juli 2020 dengan metode wawancara melalui tatap muka dengan memperhatikan protokol kesehatan Covid-19.
Metode sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Jumlah sampel 1.210 responden dengan kriteria usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Baca juga: Survei Cyrus Network: 53,3 Responden Sangat Puas dengan Kinerja Jokowi dalam Pemulihan Ekonomi
Wilayah survei nasional, tingkat kesalahan atau margin of error 2,8 persen pada selang kepercayaan 95 persen.
Tentang Akurat Poll
Untuk diketahui, Lembaga Survei Akurat Poll Riset dan Consulting berdiri pada 2020 yang didirikan Adlan Nawawi selaku Direktur Eksekutif Akurat Poll.
Lembaga survei ini belum terdaftar dalam Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi). Adlan mengatakan, pihaknya tengah melakukan proses pendaftaran ke Persepi.
Adapun, Akurat Poll ini tidak satu grup dengan portal online Akurat.co. Sementara itu, donatur dari lembaga survei ini bersumber dari kas pribadi.
Adlan Nawawi lahir di Sulawesi Barat 6 April 1980. Dia merupakan lulusan sarjana di Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, dan master di Universitas Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.