Yuri mengakui bahwa bisa menunaikan tugas sebagai jubir adalah sebuah kehormatan baginya.
Dia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak selama dia bertugas.
"Tugas negara adalah kehormatan dan saya sangat terbantu oleh dukungan teman-teman media," kata Yuri.
Meski sudah tidak bertugas sebagai jubir, Yuri masih akan tetap bersinggungan dengan penanganan Covid-19.
Sebab, dia kini bisa kembali fokus di Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan sebagai Direktur Jenderal P2P.
"Saya fokus di P2P, dan Covid-19 adalah juga masalah P2P," kata Yuri.
Baca juga: Yurianto: Hilangkan Kebiasaan Sajikan Makan Minum di Ruang Rapat
Dia mengatakan, meski sudah tidak disibukkan sebagai jubir, ada tanggung jawab lain yang sudah menantinya di Dirjen P2P.
"Masih banyak masalah yang harus saya selesaikan (TBC, DBD, Malaria, HIV, dan lain-lain)," kata Yuri.
Digantikan Wiku
Posisi Achmad Yurianto sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 kini telah digantikan oleh Wiku Adisasmito.
Sebelum menjadi juru bicara, dia bertugas sebagai Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Wiku Adisasmito mengatakan, Presiden Joko Widodo menunjuk dirinya sebagai juru bicara menggantikan Achmad Yurianto.
Hal itu disampaikannya saat memberikan keterangan pers perdana sebagai Jubir Satgas Penanganan Covid-19, Selasa (21/7/2020) sore.
"Sebagaimana telah disampaikan oleh Bapak Menko Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Presiden telah menunjuk saya sebagai Jubir Satgas Penanganan Covid-19," ujar Wiku dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan.
Menurut Wiku, pernyataan itu disampaikan Airlangga dalam keterangan persnya Selasa siang.
Baca juga: Mengenal Wiku Adisasmito, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Pengganti Achmad Yurianto
Saat ini, Wiku merupakan staf pengajar yang juga menjadi Guru Besar bidang kebijakan kesehatan di bidang sistem kesehatan dan penanggulangan penyakit infeksi di Universitas Indonesia (UI).
Di UI, Wiku mengajar sejumlah mata kuliah pada mahasiswa sarjana dan pascasarjana di Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI.
Sebagai seorang akademisi, pria berusia 56 tahun ini sudah banyak menghasilkan riset-riset ilmiah di bidang yang ia tekuni.