Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

70 Persen Penyandang Disabilitas Belum Pahami Protokol Kesehatan Covid-19

Kompas.com - 03/07/2020, 12:50 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Deputi Bidang Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat dan Pornografi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Ciput Eka Purwianti mengatakan, sebanyak 70 persen penyandang disabilitas belum memahami protokol kesehatan terkait pandemi Covid-19.

Ciput mengatakan, fakta tersebut merupakan temuan dari kajian cepat yang dilakukan secara daring oleh Jaringan Organisasi Penyandang Disabilitas Respons Covid-19 pada April 2020.

"Hanya 30 persen yang paham (informasi soal Covid-19). Sedangkan 70 persen belum bisa memahamai protokol kesehatan," ujar Ciput dalam diskusi online Kemen PPPA, Jumat (3/7/2020).

Baca juga: Anak Penyandang Disabilitas Perlu Penanganan Khusus agar Terhindar dari Covid-19

Ia mengatakan, penyebab besarnya persentase tersebut dikarenakan penyandang disabilitas tidak mendapatkan akses informasi yang benar, tepat dan bisa dipahami.

Artinya, seluruh media informasi terkait Covid-19 yang ada saat ini belum dapat terakses dengan baik oleh para penyandang disabilitas.

"70 persen belum paham, apalagi melaksanakan," kata dia.

Dari jumlah 70 persen itu, kata dia, 61 persen di antaranya memang sudah memperoleh informasi cukup terkait Covid-19 dan protokol pencegahan, tetapi belum memahami serta melaksanakannya.

Sementara 11 persen di antaranya memiliki penyakit penyerta sehingga membuat mereka lebih rentan Covid-19 dibandingkan lainnya.

Ciput mengatakan, pandemi Covid-19 juga memberikan dampak signifikan kepada penyandang disabilitas seperti terputusnya mereka terhadap berbagai layanan publik.

Baca juga: Kementerian PPPA Berikan Bantuan ke Lansia Hingga Anak Disabilitas

Misalnya berbelanja, berkegiatan sosial, bahkan hingga ke sektor pendidikan.

"Ini karena ada pembatasan mobilitas penduduk untuk memutus mata rantai Covid-19, hampir semua layanan publik berhenti sehingga mereka kesulitan," kata dia.

Termasuk juga di sekolah luar biasa (SLB) yang membuat anak-anak penyandang disabilitas di tahap rehabilitasi tak bisa melakukan terapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com