Hasilnya, jika diukur berdasarkan rasio jumlah kasus positif, maka Jawa Timur menjadi provinsi dengan kasus kematian tertinggi kedua dengan mortality rate 9,09 persen.
Angka ini lebih rendah dari Maluku Utara dengan mortality rate 10,22 persen.
Namun, masih lebih tinggi dari provinsi lain sepertiJawa Barat dengan 8,12 persen, Jawa Tengah dengan 7,64 persen dan Kalimantan Selatan dengan 7,6 persen.
Sementara itu, jika diukur berdasarkan rasio jumlah penduduk, maka Jawa Timur berada di urutan ketiga dengan 0,70 per 100.000 penduduk.
Baca juga: Ini Daerah dengan Angka Kematian Tertinggi akibat Covid-19...
Angka ini berada di bawah DKI Jakarta dengan angka kematian 4,62 per 100.000 penduduk dan Kalimantan Selatan dengan 1,47 per 100.000 penduduk.
Selain di tingkat provinsi, Gugus Tugas juga mengukur rasio kematian berdasarkan jumlah penduduk di tingkat kabupaten/kota.
Menurut Dewi Nur Aisyah, tujuannya supaya analisis diperoleh jauh lebih detail, kita melihat di level kabupaten/kota.
Hasilnya, salah satu kota di Jawa Timur, yakni Surabaya menjadi kota dengan rasio kematian tertinggi yakni 9,8 per 100.000 penduduk.
Presiden Joko Widodo memberi waktu dua pekan bagi Jawa Timur untuk menurunkan laju penularan virus corona Covid-19.
Hal itu disampaikan Jokowi saat mengunjungi posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Gedung Grahadi, Surabaya, Kamis (25/6/2020).
"Saya minta dalam waktu dua minggu ini pengendaliannya betul-betul kita lakukan bersama-sama dan terintegrasi dari semua unit organisasi yang kita miliki di sini," kata Jokowi.
"Baik itu di gugus tugas, baik itu di provinsi, baik itu di kota dan di kabupaten seterusnya sampai ke rumah sakit, kampung, desa, semuanya ikut bersama-sama melakukan manajemen krisis sehingga betul-betul kita bisa mengatasinya dan menurunkan angka positif tadi," sambung dia.
Baca juga: Jokowi Minta Covid-19 di Jatim Turun dalam 2 Pekan, Khofifah: Tugas Ini Ringan jika...
Jokowi menyampaikan, Jawa Timur saat ini menjadi provinsi dengan penambahan kasus harian paling tinggi di Indonesia.
"Ini terbanyak di Indonesia, hati-hati ini terbanyak di Indonesia," kata Jokowi.
Kepala Negara menyoroti secara khusus kondisi Surabaya Raya karena menjadi penyumbang tertinggi kasus Covid-19 di Jawa Timur.
Ia meminta wilayah aglomerasi ini harus dijaga dan dikendalikan terlebih dahulu.
"Enggak bisa Surabaya sendiri, enggak bisa. Gresik harus dalam satu manajemen, Sidoarjo harus dalam satu manajemen, dan kota kabupaten yang lain. Karena arus mobilitas itu yang keluar masuk adalah bukan hanya Surabaya, tapi daerah juga ikut berpengaruh terhadap naik dan turunnya angka Covid-19 ini," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.