Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawa Timur: Paling Sedikit Periksa Spesimen, Catat Kasus Covid-19 Tertinggi

Kompas.com - 30/06/2020, 07:39 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto mengungkapkan perkembangan data pemeriksaan spesimen dari sejumlah provinsi pada Senin (29/6/2020).

Berdasarkan data yang diungkap pemerintah, Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah pemeriksaan spesimen terendah jika dibandingkan dengan provinsi lain yang rata-rata mencatat penambahan kasus Covid-19 tertinggi setiap harinya.

"Jawa timur baru melaksanakan 1.428 pemeriksaan spesimen per 1 juta penduduk," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Senin sore.

"Ini artinya bahwa memang perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium berbasis realtime PCR yang lebih masif lagi di Jawa Timur," lanjutnya.

Sementara itu, Sumatera Barat telah melakukan pemeriksaan 7.168 spesimen per 1 juta penduduk.

Kemudian, Sumatera Selatan memeriksa 2.889 spesimen per 1 juta penduduk.

Baca juga: Pemeriksaan Spesimen di Jatim Terendah, tapi Jumlah Kasus Covid-19 Tertinggi

Lalu, DKI Jakarta secara total sudah memeriksa 21.406 spesimen per 1 juta penduduk.

Selanjutnya, Bali telah dilaksanakan pemeriksaan 7.151 spesimen per 1 juta penduduk.

Di Kalimantan selatan dilakukan pemeriksaan 2.281 spesimen per 1 juta penduduk.

Lebih lanjut Yuri mengungkapkan di Sulawesi Selatan telah diperiksa sebanyak 5.021 spesimen per per 1 juta penduduk.

Terakhir, Papua telah melaksanakan pemeriksaan sebanyak 4.436 spesimen per 1 juta penduduk.

Yuri menjelaskan, angka-angka itu menjadi pedoman masyarakat untuk melaksanakan pemeriksaan spesimen secara lebih masif lagi.

"Utamanya untuk daerah-daerah tertentu yang secara data kita lihat kasusnya memang signifikan bertambah," tegas Yuri.

Baca juga: Pulau Taliabu, Satu-satunya Kabupaten Nihil Kasus Covid-19 di Maluku Utara

Hingga Senin, Jawa Timur masih tercatat sebagai provinsi dengan jumlah penambahan kasus Covid-19 tertinggi dari 34 provinsi.

Ada 297 kasus baru Covid-19 di Jawa Timur yang tercatat hingga pukul 12.00 WIB, Senin.

Selain itu, Jawa Timur juga masih tercatat sebagai provinsi dengan jumlah total kasus Covid-19 tertinggi.

Total ada 11.805 kasus Covid-19 di Jawa Timur yang tercatat hingga Senin. Selain itu ada 3.891 pasien sembuh dan 863 pasien meninggal dunia.

Jumlah total kasus di Jawa Timur diketahui melampaui DKI Jakarta hingga saat ini.

Sebagai perbandingan, DKI Jakarta total mencatat 11.237 kasus Covid-19, 6.118 pasien sembuh dan 625 pasien meninggal dunia hingga saat ini.

Kata Gubernur Khofifah

Meski tren penambahan kasus Covid-19 terus naik dalam beberapa pekan terakhir, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, angka kesembuhannya juga terus naik.

“Angka kesembuhan Jatim juga terus naik. Per hari ini recovery rate Jatim ada di angka 33,24 persen. Total angka kasus sembuh Jatim ada sebanyak 3.619. Secara persentase kesembuhan Jatim ini tertinggi kita selama pandemi,” kata Khofifah, Jumat (27/6/2020) lalu.

Khofifah mengatakan, tingginya kasus Covid-19 di Jawa Timur saat ini terjadi karena upaya tracing dengan cara rapid test masal terus digencarkan.

Baca juga: Sebaran 1.082 Kasus Baru Covid-19, Jatim Terbanyak dengan 297 Kasus

Bahkan, hingga saat ini dikatakan rapid test massal yang dilakukan sudah mencapai 465.149.

Sedangkan tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) sudah dilakukan sebanyak 53.503.

"Minggu ini bahkan, sudah mencapai sekitar 14.000 tes, maka semakin banyak testing yang dilakukan tentu makin banyak muncul kasus pertambahan baru," kata mantan Menteri Sosial itu.

Empat klaster aktif

Awal peningkatan kasus Covid-19 di Jawa Timur adalah saat ditemukannya empat klaster sekaligus. 

Menurut Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, peningkatan kasus di Jawa Timur disebabkan oleh aktifnya empat klaster yang menjadi sumber penularan Covid-19 di sana.

"Jawa Timur ini termasuk daerah yang potensi dari klaster tertentu sangat tinggi. Antara lain dari Gowa, kemudian jemaah tabligh, termasuk juga yang berasal dari dalam, yaitu Pesantren Temboro dan pabrik Sampoerna," ujar Doni, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (27/5/2020).

Menindaklanjuti temuan itu, Gugus Tugas beserta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur terus melacak orang-orang yang terlibat kontak dengan empat klaster tersebut.

Baca juga: Penjelasan Gugus Tugas Covid-19 soal Unhas Belum Disebut Klaster Penularan

Pemerintah pusat juga memberikan dukungan agar kurva penularan Covid-19 di Jawa Timur bisa melandai.

Dukungan dari pemerintah pusat berupa dua mobile unit polymerase chain reaction (PCR) laboratorium yang masing-masing berkapasitas empat mesin.

Kedua mobile unit PCR laboratorium itu bisa mengetes 800 spesimen dalam sehari yang berarti peningkatan dalam hal kapasitas tes yang bisa dilakukan.

Epidemiolog dari FKM UI, Pandu Riono mengatakan terjadinya tren peningkatan jumlah kasus di luar DKI Jakarta yang bergeser ke Jatim dan wilayah luar Pulau Jawa bisa terjadi karena dua faktor.

"Dua faktor yang berpengaruh karena banyak orang yang mudik atau mudik balik, dan peningkatan kapasitas tes pada penduduk yang berisiko," kata Pandu saat dihubungi Kompas.com, Minggu (31/5/2020).

Menurut Pandu, peningkatan kasus yang disebabkan adanya peningkatan kapasitas tes merupakan sesuatu yang bermakna positif. Dengan adanya peningkatan kapasitas tes ini, maka deteksi dan pelacakan pasien positif bisa lebih mudah dilakukan.

"Sehingga, kalau ada kabupaten atau kota yang nol kasus atau sedikit, mungkin disebabkan tes yang sedikit juga. Jangan senang dulu," kata Pandu mengingatkan.

Angka kematian

Jawa Timur juga mencatat angka kematian tinggi akibat Covid-19.

Anggota Dewan Pakar Gugus Tugas Dewi Nur Aisyah mengatakan, kasus kematian tertinggi ini diukur berdasarkan rasio jumlah kasus positif serta jumlah penduduk di daerah tersebut.

Hasilnya, jika diukur berdasarkan rasio jumlah kasus positif, maka Jawa Timur menjadi provinsi dengan kasus kematian tertinggi kedua dengan mortality rate 9,09 persen.

Angka ini lebih rendah dari Maluku Utara dengan mortality rate 10,22 persen.

Namun, masih lebih tinggi dari provinsi lain sepertiJawa Barat dengan 8,12 persen, Jawa Tengah dengan 7,64 persen dan Kalimantan Selatan dengan 7,6 persen.

Sementara itu, jika diukur berdasarkan rasio jumlah penduduk, maka Jawa Timur berada di urutan ketiga dengan 0,70 per 100.000 penduduk.

Baca juga: Ini Daerah dengan Angka Kematian Tertinggi akibat Covid-19...

Angka ini berada di bawah DKI Jakarta dengan angka kematian 4,62 per 100.000 penduduk dan Kalimantan Selatan dengan 1,47 per 100.000 penduduk.

Selain di tingkat provinsi, Gugus Tugas juga mengukur rasio kematian berdasarkan jumlah penduduk di tingkat kabupaten/kota.

Menurut Dewi Nur Aisyah, tujuannya supaya analisis diperoleh jauh lebih detail, kita melihat di level kabupaten/kota.

Hasilnya, salah satu kota di Jawa Timur, yakni Surabaya menjadi kota dengan rasio kematian tertinggi yakni 9,8 per 100.000 penduduk.

Perintah Jokowi

Presiden Joko Widodo memberi waktu dua pekan bagi Jawa Timur untuk menurunkan laju penularan virus corona Covid-19.

Hal itu disampaikan Jokowi saat mengunjungi posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Gedung Grahadi, Surabaya, Kamis (25/6/2020).

"Saya minta dalam waktu dua minggu ini pengendaliannya betul-betul kita lakukan bersama-sama dan terintegrasi dari semua unit organisasi yang kita miliki di sini," kata Jokowi.

"Baik itu di gugus tugas, baik itu di provinsi, baik itu di kota dan di kabupaten seterusnya sampai ke rumah sakit, kampung, desa, semuanya ikut bersama-sama melakukan manajemen krisis sehingga betul-betul kita bisa mengatasinya dan menurunkan angka positif tadi," sambung dia.

Baca juga: Jokowi Minta Covid-19 di Jatim Turun dalam 2 Pekan, Khofifah: Tugas Ini Ringan jika...

Jokowi menyampaikan, Jawa Timur saat ini menjadi provinsi dengan penambahan kasus harian paling tinggi di Indonesia.

"Ini terbanyak di Indonesia, hati-hati ini terbanyak di Indonesia," kata Jokowi.

Kepala Negara menyoroti secara khusus kondisi Surabaya Raya karena menjadi penyumbang tertinggi kasus Covid-19 di Jawa Timur.

Ia meminta wilayah aglomerasi ini harus dijaga dan dikendalikan terlebih dahulu.

"Enggak bisa Surabaya sendiri, enggak bisa. Gresik harus dalam satu manajemen, Sidoarjo harus dalam satu manajemen, dan kota kabupaten yang lain. Karena arus mobilitas itu yang keluar masuk adalah bukan hanya Surabaya, tapi daerah juga ikut berpengaruh terhadap naik dan turunnya angka Covid-19 ini," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com