Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Catat Penambahan Tertinggi, Jawa Timur Lampaui Jakarta

Kompas.com - 28/06/2020, 09:29 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Sulawesi Selatan mencatat pemambahan 2 orang sedangkan lima provinsi lainnya yakni Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tenggara masing-masing bertambah 1 orang.

3. 576 pasien sembuh

Pemerintah juga menyampaikan kabar baik terkait kasud Covid-19. Terdapat penambahan 576 pasien yang sembuh dari infeksi virus itu.

Hingga kemarin, total ada 21.909 pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19.

"Pasien yang terkonfimasi sembuh bertambah 576 orang. Sehingga akumulasi pasien sembuh hingga saat ini sebanyak 21.909 orang," ujar Yuri.

Penambahan pasien sembuh tersebar di 27 provinsi. Jawa Timur menjadi provinsi dengan pasien sembuh terbanyak, yaitu 190 orang. Kemudian Kalimantan Selatan 93 orang, DKI Jakarta 68 orang, Sulawesi Selatan 41 orang, dan Jawa Tengah serta Maluku bertambah 22 orang.

4. Peningkatan penanganan

Pemerintah meminta dknas Kesehatan (Dinkes) daerah untuk meningkatkan intervensi penanganan Covid-19 di daerah masing-masing, khususnya daerah dengan kasus penularan Covid-19 yang masih tinggi.

"Kami menyampaikan kepada dinkes daerah bahwa ini harus dilakukan intervensi yang lebih cepat lagi," ujar Yurianto.

"Ini bukan hanya terkait dengan banyaknya kasus, tetapi juga terkait dengan tingginya jumlah kasus per 100.000 orang yang kemudian bisa direpresentasikan sebagai tingkat risiko ancaman tertular," lanjut dia.

Menurut Yuri, tingginya kasus Covid-19 di sejumlah daerah disebabkan masih ada sumber penularan yang masih berada di tengah-tengah masyarakat. Sumber itu yakni, beberapa orang yang terinfeksi Covid-19 dan berpotensi menular tetapi tidak melakukan isolasi secara baik.

Mereka juga tidak melakukan upaya untuk menjaga orang lain agar tidak tertular dengan menggunakan masker secara benar.

Selain itu, masih banyak orang yang tidak melindungi dirinya sendiri dengan cara menjaga jarak dan menggunakan masker serta mencuci tangan.

Baca juga: Kronologi Penumpang Garuda Jakarta Sorong Ketahuan Covid-19, Bawa Hasil Tes PCR Positif Corona

"Ini beberapa kendala yang kami dapatkan. Oleh karena itu kembali lagi permasalahan memutuskan rantai penularan ini adalah permasalahan yang berada di tengah-tengah masyarakat," ujar Yuri.

"Ini tidak boleh kita lihat sebagai permasalahan yang ada di rumah sakit saja. Untuk saudara kita yang terinfeksi dan kemudian mengalami keluhan gejala sakit dan dirawat di rumah sakit ini relatif lebih aman untuk orang lain karena terisolasi dari lingkungannya," kata Yuri. 

Yuri mengingatkan, sampai saat ini vaksin Covid-19 belum ditemukan.

"Oleh karena itu mari kita bersama-sama untuk bisa menerapkan protokol kesehatan sebagai pedoman, agar kita aman dari kemungkinan tertular, agar orang yang terinfeksi ini juga bisa aman terhadap penularan ke orang lain," tegas Yuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com