Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemensos Beri Bantuan Rp 3,7 Miliar kepada Korban Longsor di Bogor

Kompas.com - 28/06/2020, 07:52 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Sosial (Kemensos) menyerahkan dana jaminan hidup kepada korban banjir dan bencana longsor di empat kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Empat kecamatan itu yakni Kecamatan Nanggung, Kecamatan Cigudeg, Kecamatan Sukajaya, dan Kecamatan Jasinga.

Direktur Perlindungan Sosial Perlindungan Korban Bencana Alam Kemensos RI Safii Nasution menjelaskan, ada 4.188 KK atau 12.403 jiwa yang mendapat bantuan dengan total nilai Rp 3.720.900.000 (Rp 3,7 miliar).

Rinciannya, bantuan untuk Kecamatan Nanggung sebanyak 933 KK atau 3.170 jiwa, Kecamatan Cigudeg sebanyak 536 KK atau 2.051 jiwa, Kecamatan Sukajaya sebanyak 2.704 KK atau 7.106 jiwa, dan Kecamatan Jasingan sebanyak 15 KK atau 76 jiwa.

“Jaminan hidup ini dibagikan sebesar Rp 10 ribu per jiwa per hari selama 1 bulan atau 30 hari," kata Safii melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (28/6/2020).

Baca juga: BNPB: 21.742 Orang Mengungsi Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Bogor

Safii juga mengemukakan pihaknya menyerahkan santunan kepada korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor pada awal tahun 2020 itu. Bantuan diberikan kepada 16 orang ahli waris dengan total nilai Rp 240 juta.

“Setelah dilakukan verifikasi kami temukan 16 orang yang ahli waris yang berhak menerima santunan dari pemerintah,” ujarnya.

Pada masa tanggap darurat setelah terjadinya bencana, lanjut Syafii, Kemensos juga menyerahkan bantuan logistik senilai Rp1.230.000.000 dan bantuan sembako sebanyak 6.000 paket dengan total nilai Rp 1,2 miliar.

“Jika ditotal semua dengan bantuan jaminan hidup maka total bantuan kepada Kabupaten Bogor senilai Rp 6.390.900.000,” ujar dia.

Pada Januari 2020, bencana banjir dan tanah longsor terjadi di empat kecamatan di Kabupaten Bogor itu. Bencana itu merenggut 16 korban jiwa dan menyebabkan ribuan orang mengungsi karena rumah mereka rusak.

Kemensos telah mengerahkan Tagana untuk melakukan aktivitas penanganan darurat bencana dan pelayanan dapur umum serta dukungan psikososial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com