Berdasarkan data pemerintah, ada 52.812 kasus Covid-19 hingga Sabtu (27/6/2020) kemarin setelah ada penambahan kasus baru sebanyak 1.385 orang pada Sabtu.
Angka penambahan itu merupakan yang tertinggi sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
“Dari hasil pemeriksaan, kasus positif hari ini ada 1.385 orang, sehingga totalnya 52.812 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers dari Graha BNPB, Jakarta, Sabtu sore.
Sebanyak 1.385 kasus baru itu didapatkan setelah pemerintah melakukan pemeriksaan 21.589 spesimen dalam sehari.
Adapun total spesimen yang telah diperiksa mencapai 753.370. Satu orang bisa diambil sampel spesimennya lebih dari satu kali.
Jatim Lampaui Jakarta
Dari data yang dirangkum pemerintah, Yuri mengungkapkan bahwa penambahan kasus baru Covid-19 tertinggi kemarin terjadi di Jawa Timur, yaitu 277 kasus baru.
Jawa Timur juga mencatat penambahan 190 pasien sembuh dari Covid-19 dan tambahan 17 pasien meninggal dunia.
Secara total, akumulasi kasus Covid-19 di Jawa Timur sebanyak 11.178 kasus positif, 3.619 pasien sembuh, dan 813 pasien meninggal dunia.
Jumlah total kasus di Jawa Timur itu melampaui akumulasi kasus di DKI Jakarta hingga Sabtu kemarin.
Berdasarkan data pemerintah, DKI Jakarta mencatat 203 kasus baru pada Sabtu. Selain itu, ada penambahan 68 pasien yang dinyatakan sembuh dan penambahan 8 pasien meninggal dunia.
Secara total, akumulasi kasus Covid-19 di DKI Jakarta adalah 10.994 kasus positif, 5.610 pasien sembuh dan 624 pasien meninggal dunia.
Penambahan pasien meninggal
Selain kasus baru, angka pasien Covid-19 yang meninggal dunia juga mengalami peningkatan menjadi 2.720 orang hingga kemarin. Jumlah tersebut diperoleh setelah terdapat penambahan pasien Covid-19 yang meninggal sebanyak 37 orang dalam 24 jam terakhir.
"Total pasien meninggal 2.720 orang, bertambah 37 orang," ujar Yurianto.
Penambahan jumlah pasien Covid-19 meninggal dunia sebanyak 37 orang itu tersebar di sembilan provinsi. Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah penambahan pasien meninggal terbanyak, yaitu 17 orang, diikuti Jakarta 8 orang, dan Sumatera Utara 5 orang.
Sulawesi Selatan mencatat pemambahan 2 orang sedangkan lima provinsi lainnya yakni Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tenggara masing-masing bertambah 1 orang.
3. 576 pasien sembuh
Pemerintah juga menyampaikan kabar baik terkait kasud Covid-19. Terdapat penambahan 576 pasien yang sembuh dari infeksi virus itu.
Hingga kemarin, total ada 21.909 pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19.
"Pasien yang terkonfimasi sembuh bertambah 576 orang. Sehingga akumulasi pasien sembuh hingga saat ini sebanyak 21.909 orang," ujar Yuri.
Penambahan pasien sembuh tersebar di 27 provinsi. Jawa Timur menjadi provinsi dengan pasien sembuh terbanyak, yaitu 190 orang. Kemudian Kalimantan Selatan 93 orang, DKI Jakarta 68 orang, Sulawesi Selatan 41 orang, dan Jawa Tengah serta Maluku bertambah 22 orang.
4. Peningkatan penanganan
Pemerintah meminta dknas Kesehatan (Dinkes) daerah untuk meningkatkan intervensi penanganan Covid-19 di daerah masing-masing, khususnya daerah dengan kasus penularan Covid-19 yang masih tinggi.
"Kami menyampaikan kepada dinkes daerah bahwa ini harus dilakukan intervensi yang lebih cepat lagi," ujar Yurianto.
"Ini bukan hanya terkait dengan banyaknya kasus, tetapi juga terkait dengan tingginya jumlah kasus per 100.000 orang yang kemudian bisa direpresentasikan sebagai tingkat risiko ancaman tertular," lanjut dia.
Menurut Yuri, tingginya kasus Covid-19 di sejumlah daerah disebabkan masih ada sumber penularan yang masih berada di tengah-tengah masyarakat. Sumber itu yakni, beberapa orang yang terinfeksi Covid-19 dan berpotensi menular tetapi tidak melakukan isolasi secara baik.
Mereka juga tidak melakukan upaya untuk menjaga orang lain agar tidak tertular dengan menggunakan masker secara benar.
Selain itu, masih banyak orang yang tidak melindungi dirinya sendiri dengan cara menjaga jarak dan menggunakan masker serta mencuci tangan.
"Ini beberapa kendala yang kami dapatkan. Oleh karena itu kembali lagi permasalahan memutuskan rantai penularan ini adalah permasalahan yang berada di tengah-tengah masyarakat," ujar Yuri.
"Ini tidak boleh kita lihat sebagai permasalahan yang ada di rumah sakit saja. Untuk saudara kita yang terinfeksi dan kemudian mengalami keluhan gejala sakit dan dirawat di rumah sakit ini relatif lebih aman untuk orang lain karena terisolasi dari lingkungannya," kata Yuri.
Yuri mengingatkan, sampai saat ini vaksin Covid-19 belum ditemukan.
"Oleh karena itu mari kita bersama-sama untuk bisa menerapkan protokol kesehatan sebagai pedoman, agar kita aman dari kemungkinan tertular, agar orang yang terinfeksi ini juga bisa aman terhadap penularan ke orang lain," tegas Yuri.
https://nasional.kompas.com/read/2020/06/28/09290081/kasus-covid-19-catat-penambahan-tertinggi-jawa-timur-lampaui-jakarta