Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sunanto
Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah

Jalan Tengah Menghadapi Pandemi Corona

Kompas.com - 22/06/2020, 11:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jenderal Soedirman, Ir Djuanda, Mohammad Hatta dan Ki Hadjar Dewantoro sepertinya tak perlu diragukan lagi khidmatnya untuk menciptakan suatu tatanan kehidupan negara agar lebih maju.

Ki Bagus Hadikusumo saat menjadi anggota BPUPKI, Prof Kahar Muzakkir saat merumuskan Piagam Jakarta bersama para negarawan lainnya, benar-benar konsisten menempatkan semangat persautan bangsa ketimbang ego agama dan organisasi asalnya.

Sungguh sifat kenegarawanan para pahlawan nasional itu sangatlah relevan untuk kita teladani dan amalkan untuk menghadapi pandemik Covid-19.

Dengan pandemik global yang sudah mematikan lebih dari 400.073 manusia di muka bumi dan menjangkititi lebih dari 7,19 juta orang dan tersebar di 213 negara sudah sangat cukup untuk menyadarkan kita bahwa masalah ini adalah masalah bersama.

Kesadaran pentingnya sifat kenegarawan teerjewantahkan dalam sikap setiap aktor berbagai struktur politik yang ada. Pemerintah dari pusat hingga daerah menjalankan amanah konstitusi dengan maksimal.

Dana pemulihan ekonomi ratusan triliun itu dijalankan dengan niatan mensejahterakan rakyat. Pemerintah jujur dan senantiasa terbuka menyasar masyarakat terdampak seperti jutaan korban PHK, masyarakat miskin dan pelaku UMKM.

Dalam konteks melawan corona, para pemangku kepentingan menerapkan kebijakan yang tidak tumpang tindih, melibatkan para tokoh politik, tokoh ormas dan unsur penting masyarakat lainnya dalam memberikan penyadaran tentang bagaimana hidup dengan kenormalan baru di tengah pandemik.

Tak hanya memberikan sosialisasi tentang pola hidup baru seperti penggunaan masker dan kebiasaan cuci tangan dimanapun berada. Tetapi memberikan saluran informasi yang komprehensif tentang apa saja yang dikerjakan pemerintah, sehingga tidak ada lagi kesalahpahaman masyarakat, seperti anggapan para tenaga kesehatan mengambil keuntungan di tengah pandemi.

Para Legislator di berbagai level menjalankan mandat sebagai pengawas pemerintah dengan maksimal. Menyalurkan seluruh aspirasi dan kritik masyarakat pada pemerintah.

Jika para wakil rakyat kemudian menjalankan fungsinya secara maksimal, maka tidak akan terjadi “kolesterol” komunikasi antara negara dan masyarakatnya.

Kondisi masyarakat yang memegang teguh soko guru nilai dan akar bangsa Indonesia semakin menjadi jalan solusi melepaskan diri dari pandemik Covid-19 ini. Masyarakat kemudian terlibat menjadi agen sosial, mendidik sekaligus menyerap segala kritik dan kehendak publik.

Muaranya adalah tidak akan terjadi lagi kesalahpahaman, kejengkelan masyarakat atau perasaan terampas. Dalam konteks pandemik Covid-19, pada akhirnya akan tertangani dengan cepat dan efektif.

Saya meyakini dengan cara demikian, pandemik Covid-19 justru akan menjadi jalan khidmat dan ruang kebijaksanaan seluruh elemen bangsa. Dalam berbagai ruang saya selalu mengajak kepada seluruh anak bangsa untuk senantiasa mengedepankan kepentingan bangsa.

Kita tidak boleh lelah menyuarakan dan mengamalkan tentang sifat-sifat kenegarawan, termasuk menghadapi ujian berat wabah Covid-19 ini.

Mari bersatu menekan kemarahan, kita hentikan perasaan paling benar, saling menyalahkan dan resisten terhadap kebijakan pemerintah dan anjuran para ahli.

Memperkuat tradisi dialog dan gotong royong serta berlomba menebar kebaikan antar sesama anak bangsa. Menuju satu fase kenormalan baru menjadi bangsa yang maju, beradab dan tangguh. Peradaban madani yang sarat dengan nilai berkemajuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com