Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Covid-19 Belum Ditemukan, Masyarakat Diminta Disiplin

Kompas.com - 17/06/2020, 17:25 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, masyarakat belum bisa menaruh harapan bahwa vaksin Covid-19 bisa ditemukan dalam waktu dekat.

Namun, bukan berarti masyarakat tidak bisa kembali produktif.

"Kita masih belum bisa mengharapkan dalam waktu dekat vaksin ditemukan sehingga kita bisa mendapatkan kekebalan buatan. Belum dalam waktu yang dekat," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Rabu (17/6/2020).

Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 17 Juni: 8,2 Juta Orang Terinfeksi | Inggris Lanjutkan Uji Coba Vaksin

Karena kehidupan terus berjalan, Yuri mengimbau masyarakat secara disiplin menerapkan rangkaian kebiasaan baru untuk mencegah agar tidak tertular Covid-19.

Yuri menegaskan, adaptasi kebiasaan baru di masa new normal mengharuskan masyarakat tidak tertular Covid-19.

"Adaptasi mengharuskan kita tidak tertular Covid-19. Kalau kita aman disebabkan kebiasaan kita, maka kita bisa memutus rantai penularan ini," tutur dia.

Yuri menjelaskan, kebiasaan baru meliputi selalu menjaga jarak dalam kontak sosial, menghindari kerumunan, selalu menggunakan masker saat keluar rumah dengan cara yang benar dan rajin mencuci tangan memakai sabun pada air yang mengalir.

Diketahui, hingga Rabu sore, Yuri mengumumkan ada penambahan 1.031 kasus baru Covid-19 di Indonesia.

Sehingga total hingga saat ini tercatat 41.431 kasus baru Covid-19 di Tanah Air.

Baca juga: Efektif pada Hewan, Vaksin Corona asal Inggris Mulai Dites pada Manusia

Dari data tersebut, tercatat ada penambahan pasien sembuh sebanyak 540 orang.

Secara akumulatif, ada 16.243 pasien sembuh dari Covid-19 hingga saat ini.

Kemudian, tercatat pula penambahan 45 pasien yang meninggal dunia setelah tertular Covid-19.

Dengan demikian, total ada 2.276 pasien meninggal dunia setela terjangkit Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com