Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu SARA Dinilai Masih Jadi Persoalan di Indonesia

Kompas.com - 11/06/2020, 16:21 WIB
Sania Mashabi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Uung Sendana mengatakan, isu mengenai suku, ras, agama dan antargolongan (SARA) masih menjadi persoalan di Indonesia.

Menurut Uung, persoalan ini akan berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat yang majemuk.

"Kita tahu bahwa Amerika telah ratusan tahun masih belum mengatasi persoalannya," kata Uung dalam diskusi online bertajuk Kerusuhan Rasial di Amerika Serikat: Pelajaran Berharga Bagi Indonesia, Kamis (11/6/2020).

Baca juga: Hari Lahir Pancasila, Jokowi Minta Pejabat Layani Masyarakat Tanpa Bedakan SARA

 

"Sebetulnya di Indonesia, walaupun kita telah merdeka 75 tahun dan kita mempunyai Pancasila dengan Bhineka Tunggal Ika, kita masih merasakan beberapa persoalan di negara kita terutama di dalam bidang SARA," ujar dia.

Uung mencontohkan masalah SARA yang terjadi di Indonesia, antara lain kasus kekerasan yang dialami masyarakat Papua.

Kemudian, polemik antara Etnis Madura dan Dayak di Kalimantan Tengah serta kasus SARA yang kerap muncul saat pelaksanaan pemilihan umum (pemilu).

"Kita selalu menghadapi persoalan senantiasa adanya diusung masalah-masalah SARA ini," ungkapnya.

Baca juga: Anggota Bawaslu: Politisasi SARA Bisa Dirasa, tetapi Sulit Dijelaskan

 

Masalah lainnya, lanjut Uung, adalah masalah tindakan rasisme terhadap masyarakat etnis Tionghoa.

Ia berharap persoalan ini dapat segera diselesaikan. Pasalnya, isu SARA akan mempengaruhi masyarakat etnis Tionghoa dengan tingkat ekonomi yang lemah.

"Sebetulnya kalau terjadi permasalahan SARA atau etnis itu akan terdampak yang paling besar karena mereka tidak mempunyai ekonomi yang baik," ungkapnya.

"Jadi sebetulnya kita, setiap etnis suku bangsa, agama, dan sebagainya harusnya bahu-membahu untuk membangun negara kita tercinta dan mengatasi perbedaan kita," ucap Uung.

Baca juga: Moeldoko Sebut 88,4 Persen Masyarakat Bicara SARA di Medsos

 

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu marak terjadi aksi unjuk rasa di Amerika Serikat.

Aksi tersebut dipicu oleh peristiwa tewasnya warga berkulit hitam bernama George Floyd karena lehernya ditindih oleh polisi.

Tindakan polisi tersebut membuat masyarakat marah karena peristiwa tewasnya Floyd dinilai kental dengan unsur rasisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com