Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusuf Mansur: Sekarang kalau Enggak Pakai Masker, Enggak Keren

Kompas.com - 08/06/2020, 17:59 WIB
Sania Mashabi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ustaz Yusuf Mansur mengatakan bahwa mengikuti protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan rajin cuci tangan adalah hal yang keren.

"Gaya baru ke mana-mana pakai masker, cuci tangan, keren lho. Sekarang kalau enggak pakai masker, enggak keren. Sekarang kalau enggak cuci tangan, enggak keren," kata Yusuf melalui video conference di akun YouTube BNPB, Senin (8/6/2020).

Yusuf Mansur mengaku bangga pada orang-orang yang menerapkan kebiasaan baru menggunakan masker dan mencuci tangan.

Baca juga: WHO Wajibkan Lansia di Atas 60 Tahun Pakai Masker Medis

Ia pun juga terus berusaha mengikuti semua protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.

"Saya bangga tuh masuk nih, warung makan terus disiapin sama yang punya warung tempat cuci tangan sama buat cuci tangan," ujarnya.

"Bangga ini warung keren, kalau saya mau ikut jadi keren cuci tangan kan keren," tutur Yusuf.

Diketahui, pemerintah sudah membuat serangkaian kebijakan terkait pencegahan dan penanganan Covid-19.

Di antaranya, pemerintah mengimbau masyarakat mengurangi aktivitas yang tidak perlu di luar rumah.

Baca juga: Ustaz Yusuf Mansur: Siapa yang Positif Pikirannya, Dia Akan Bahagia...

Kemudian selalu menggunakan masker saat keluar rumah, menjaga jarak antarmanusia, serta selalu rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir.

Selain itu, selalu mengonsumsi makanan sehat dan rajin berolahraga untuk menjaga imunitas tubuh.

Pemerintah saat ini juga merencanakan penerapan era normal baru (new normal) di mana nantinya masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa, tetapi tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang telah diatur pemerintah.

Baca juga: Panduan Terbaru WHO Cegah Corona, Siapa Saja yang Wajib Pakai Masker?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com