Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Adaptasi "New Normal" Akan Buat Masyarakat Produktif dan Aman dari Covid-19

Kompas.com - 04/06/2020, 11:42 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah Indonesia tidak mencabut kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Sebab, kebijakan tersebut akan terus berlaku selama status pandemi Covid-19 tidak dicabut organisasi kesehatan dunia (WHO).

Untuk itu, Indonesia akan melakukan adaptasi yang disebut dengan normal baru (new normal).

“Ini merupakan langkah strategis yang merupakan rekomendasi WHO, dan sudah diberlakukan di beberapa negara,” ujarnya dalam virtual meeting bersama pemimpin redaksi media massa di Indonesia, Rabu (3/6/2020).

Airlangga menjelaskan, adaptasi normal baru bertujuan untuk meneruskan keberlanjutan pembangunan, terutama di bidang sosial ekonomi, yang berjalan dengan protokol yang sudah disiapkan.

Adaptasi new normal juga akan membuat masyarakat kembali produktif dan aman dari Covid-19.

Dia juga menerangkan, beberapa kawasan industri sendiri, misalnya di Jababeka dan Cikarang, tergolong aman dari pandemi.

Baca juga: Politisi Golkar: Jakarta Harus Siap Masuk Fase New Normal, Jangan Sampai Pandemi Ekonomi

Kegiatan industri di sana akan berjalan dengan protokol kesehatan ketat sehingga memungkinkan untuk dilakukan.

Sementara itu, sektor lain juga bisa beroperasi, seperti sektor perkebunan dan pertambangan.

“Sektor-sektor industri tersebut perlu dipertimbangkan untuk beroperasi kembali. Tentunya harus dilakukan dengan protokol kesehatan,” katanya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Menteri Koordinator Perekonomian ini juga menyatakan, kebijakan normal baru ini untuk me-restart kegiatan sosial ekonomi di tengah semakin maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK).

Apalagi, lanjutnya, juga disusul dengan demand shock yang berakibat pada supply shock.

Baca juga: Airlangga Harap Golkar Paling Siap Hadapi Pilkada di Era Pandemi

Menurut Airlangga, Indonesia tidak ingin seperti apa yang terjadi di Amerika Serikat (AS).

Di AS, banyak paket bantuan dan kebijakan diberikan negara kepada sektor bisnis dan masyarakat, tetapi kebijakan itu justru sulit diterima oleh sektor ekonominya.

Sektor bisnis di AS, menurutnya, lebih memilih untuk melakukan PHK, dibandingkan mengambil paket bantuan yang disiapkan pemerintahnya.

Strategi Golkar pada Pilkada 2020

Sementara itu, terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020, dia menyampaikan, Partai Golkar lebih mengutamakan kader partai untuk dicalonkan sebagai kepala daerah atau wakil kepala daerah.

Dia menerangkan, pada Pilkada 2020 nanti, Partai Golkar akan beradaptasi dalam bidang politik dengan strategi micro campaign.

Baca juga: Partai Golkar Dukung Pemberlakuan New Normal

“Tentu sangat penting bagi Partai Golkar untuk bekerja sama dengan media,” ungkap Airlangga.

Adapun, virtual meeting tersebut turut dihadiri pemimpin redaksi dari 50 media, baik Media cetak, TV dan media online.

Selain menyampaikan persiapan pemerintah RI yang akan menerapkan kebijakan normal baru di Tanah Air, kegiatan ini sekaligus menjadi acara Halal Bihalal 1441 Hijriah.

Dalam kesempatan ini, Airlangga pun mengucapkan selamat hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com