Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Total 27.549 Kasus Covid-19 di Indonesia dan Kerentanan Anak terhadap Penularan Virus

Kompas.com - 03/06/2020, 07:32 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak diumumkan pertama kali pada 2 Maret 2020, jumlah kasus positif Covid-19 di Tanah Air masih terus bertambah.

Berdasarkan data terbaru yang dihimpun hingga Selasa (2/6/2020) pukul 12.00 WIB, total ada 27.549 kasus positif Covid-19 di Indonesia, dengan penambahan 609 pasien dalam 24 jam terakhir.

"Dari hasil pemeriksaan ini konfirmasi kasus positif sebanyak 609 orang sehingga menjadi 27.549 orang," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, di Graha BNPB, Jakarta, Selasa sore.

Baca juga: UPDATE 2 Juni: Bertambah 609, Kasus Covid-19 di Indonesia Jadi 27.549

Selain itu, Yuri mengatakan, ada penambahan 289 pasien sembuh dari Covid-19, sehingga total pasien sembuh dalam 24 jam terakhir mencapai 7.935 orang.

Kemudian, terdapat penambahan 22 pasien Covid-19 yang meninggal dunia sejak 24 jam terakhir. Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang meninggal dunia hingga saat ini ada 1.663 orang.

Dalam periode yang sama, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) terkait Covid-19 bertambah dari data sebelumnya.

Yuri mengatakan, jumlah ODP di Indonesia berjumlah 48.023 orang. Sementara itu, jumlah PDP sebanyak 13.213 orang.

Kasus masih bertambah

Berdasarkan data yang dipaparkan Yuri, jumlah kasus baru positif Covid-19 tersebar di 23 provinsi.

Penambahan kasus terbanyak terjadi di Jawa Timur dengan 213 kasus baru.

Menyusul setelah itu Papua dengan 94 kasus baru, DKI Jakarta dengan 60 kasus baru dan Sulawesi Selatan 44 kasus baru.

Baca juga: UPDATE 2 Juni: Covid-19 Tersebar di 23 Provinsi, Jatim Catat Kasus Baru Tertinggi

Kendati demikian, Yuri mengatakan, penambahan jumlah kasus baru bukan merupakan gambaran total kasus Covid-19 di Indonesia.

 

Sebab, penambahan kasus baru tertinggi hanya terjadi di sejumlah provinsi.

"Seperti di Jawa Timur meningkat daripada kemarin, kemudian sama halnya dengan Papua. Sementara itu untuk DKI Jakarta sebenarnya lebih sedikit dari hari sebelumnya," ujar Yuri.

Lebih lanjut, hingga saat ini, penularan Covid-19 terjadi di 417 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.

Pemeriksaan spesimen

Hingga saat ini, pemerintah telah melakukan pemeriksaan terhadap 342.466 spesimen untuk Covid-19.

Menurut Yuri, total jumlah spesimen tersebut sudah termasuk dengan penambahan tes pada hari ini sebanyak 9.049 spesimen.

"Sampai dengan pukul 12.00 WIB adalah 9.049 spesimen, namun yang belum selesai pemeriksaan karena terpotong waktu 12.00 WIB adalah 1.143 spesimen," kata Yuri.

Baca juga: Hingga 2 Juni, Pemerintah Periksa 342.466 Spesimen untuk Covid-19

Dalam pemeriksaan spesimen ini, pemerintah menerapkan dua metode.

Pertama, pemeriksaan menggunakan metode real time Polymerase Chain Reaction (PCR). Kedua, yakni menggunakan Tes Cepat Molekuler (TCM).

Lindungi anak-anak dari penularan virus

Terakhir, Yuri kembali mengingatkan bahwa anak-anak rentan tertular Covid-19 dari orang dewasa.

Penularan Covid-19 terjadi meski anak-anak tetap berada di rumah. Sebab, tanpa disadari orang tua rentan membawa virus ke dalam rumah.

"Mungkin dia seharian tidak keluar rumah, tetapi orang tua atau saudara lain yang dewasa yang aktif berada di luar, bisa saja tidak menyadari membawa penyakit ini ke rumah," ujar Yurianto.

Yuri menyarankan agar keluarga berperan aktif dalam memutus rantai penularan Covid-19 baik di keluarga maupun di masyarakat.

Selain itu, ia mengingatkan, kebiasaan baru selama pandemi harus disiplin dijalankan seperti mencuci tangan dengan sabun, menggunakannya masker saat keluar rumah, menjaga jarak aman dan tidak berkerumun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com