Beberapa saat kemudian, tepatnya pukul 11.30 WIB, Amien Rais datang disambut elu-elu para mahasiswa.
Hanya Amien Rais yang diperkenankan masuk ke Kompleks Parlemen dengan mobil melalui pintu utama.
Baca juga: Saat Parlemen Minta Soeharto Mundur...
Mobilnya kemudian berhenti di samping lokasi mimbar bebas disertai pengawalan ketat mahasiswa.
Dalam orasinya, Amien menilai perjuangan mahasiswa menuntut reformasi masih panjang. Meskipun, perjuangan tersebut dinilai mulai menunjukkan hasil.
"DPR yang selama ini kita anggap banci, sekarang telah menunjukkan DPR yang pemberani," kata Amien seperti dikutip dari arsip pemberitaan Harian Kompas, 21 Mei 1998.
Menurut Amien, masa kepemimpinan Soeharto kala itu tinggal menghitung hari. Sebab, masyarakat sudah tidak percaya lagi "The Smiling General" tersebut.
Baca juga: Detik-detik Mahasiswa Kuasai Gedung Parlemen Tuntut Reformasi...
Amien menandaskan, Presiden Soeharto sudah kehilangan legitimasinya karena rakyat sudah tidak lagi percaya kepadanya, sehingga hari-harinya sudah bisa dihitung.
"Karena itu, tetap jaga terus persatuan dan kesatuan, jangan mau dipecah-pecah,” ucap Amien seperti ditulis Kompas.
Hingga akhirnya pada pukul 18.30 WIB, mahasiswa mulai membubarkan diri ke arah Blok M, Jakarta Selatan.
Mereka memilih berjalan kaki ke Blok M karena tidak mendapat kesempatan menaiki bus.
Para mahasiswa tersebut berjalan dalam barisan panjang, bernyanyi hingga mengibarkan Bendera Merah Putih.
Baca juga: Saat Mahasiswa Kuasai DPR pada 18 Mei 1998 hingga Dukungan Harmoko...
Namun, mereka dicegat oleh aparat keamanan setibanya di daerah sekitar Plaza Senayan.
Mahasiswa kemudian diantar ke Terminal Blok M dengan Metromini yang dipaksa menurunkan penumpangnya.
Di sisi lain, hingga 21 Mei 2020 dini hari, Harian Kompas mengabarkan tersisa sekitar 2.000 mahasiswa yang masih bertahan di Gedung DPR/MPR.
Dengan desakan yang semakin kuat, Soeharto akhirnya memutuskan mundur pada 21 Mei 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.