Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Berbagi Cara Praktis Menghadapi Ancaman Virus Corona Covid-19

Kompas.com - 19/05/2020, 09:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dari mengikuti perkembangan di dunia dalam menghadapi ancaman Covid-19, secara sederhana dapat disimpulkan telah muncul 2 aliran pemahaman tentang metoda pencegahannya.

Yang pertama adalah melakukan lockdown atau isolasi total dan cara kedua adalah tetap memberikan toleransi berkegiatan dengan beberapa batasan antara lain jaga jarak dan sering cuci tangan.

Tentu saja pada setiap model dua cara pasti akan ada cara ketiga yaitu yang mengkombinasikan kedua metoda tersebut.

Akan tetapi, cara menggabungkan dua metoda yang berbeda selalu saja akan berhadapan dengan kesulitan tentang hal seberapa besar prosentasi yang dapat ditolerir bagi masing-masing metoda tersebut. Belakangan muncul pula metoda yang dikenal dengan kekebalan kelompok atau herd immunity.

Tetapi cara kekebalan kelompok sudah dengan serta merta ditentang oleh para ahli karena dinilai sebagai metoda yang berbahaya sebab Vaksin Covid-19 yang belum ditemukan.

Ditambahkan pula bahwa Vaksin Covid-19 tidak akan tersedia dalam waktu dekat mendatang, karena masih memerlukan waktu lebih kurang minimum satu tahun ke depan.

Yang berkembang akhir-akhir ini, karena lockdown berdampak sangat buruk dalam aspek ekonomi dan sosial, maka kelihatannya akan diberlakukan “kebebasan terbatas” untuk bergiat dengan syarat-syarat tertentu.

Secara resmi bahkan telah diumumkan bahwa setelah Lebaran, bagi mereka yang berusia di bawah 45 tahun, akan diizinkan untuk keluar rumah menjalankan kegiatan rutin sehari-hari dengan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.

Nah, pada titik inilah kemudian aspek “self discipline”, yang merupakan kelemahan sebagian besar dari kita semua, akan sangat berperan sentral dalam keberhasilan metoda “kebebasan terbatas” tersebut.

Patuh dan taat pada beberapa persyaratannya, antara lain jaga jarak dan sering cuci tangan adalah sebuah ritual yang pantang dilanggar.

Kemungkinan besar cara kebebasan terbatas akan menjadi “way of choice” yang relatif ideal, karena diharapkan pergerakan ekonomi dapat tetap bergulir, sementara upaya penanganan bagi upaya pencegahan penularan Covid-19 dapat dilakukan juga.

Untuk menumbuhkan rasa optimis bagi kita semua dalam melaksanakan metoda kebebasan terbatas yang kerap tetap saja menimbulkan sikap “parno”, mungkin kita perlu memahami tentang bagaimana sebenarnya sikap tubuh kita berperilaku dalam menghadapi penyakit.

Larry Dossey M.D dan juga Art Brownstein M.D seorang Flight Surgeon, dalam bukunya masing-masing berbicara panjang lebar tentang Extraordinary healing menjelaskan bahwa tubuh kita memiliki kekuatan luar biasa dalam beradaptasi dengan alam, termasuk menghadapi ancaman penyakit yang datang dari luar tubuh.

Tubuh manusia memiliki Extraordinary healing system yang disebut dengan penekanan kuat sebagai The amazing power of your body’s secret healing system.

Uraian yang sangat menarik dalam kedua buku tersebut dilengkapi pula dengan banyak contoh-contoh tidak hanya tentang kekebalan tubuh akan tetapi juga cerita mengenai kesembuhan yang diperoleh dari cara pengobatan yang non medis sifatnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com