Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

158.273 Spesimen Telah Diperiksa Terkait Virus Corona

Kompas.com - 10/05/2020, 17:41 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengungkapkan, pemerintah telah melakukan pemeriksaan terhadap 158.273 spesimen untuk meredam penyebaran Covid-19.

"Jumlah spesimen yang kita periksa sampai dengan hari ini adalah terakumulasi 158.273 spesimen," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Minggu sore.

Pemerintah menerapkan dua metode dalam melakukan pemeriksaan spesimen tersebut.

Baca juga: Gugus Tugas: Rasio Tes Spesimen Covid-19 Indonesia Tak Bisa Dibandingkan dengan Negara Lain

Pertama, pemeriksaan menggunakan metode real time Polymerase Chain Reaction (PCR).
Dalam pemeriksaan menggunakan metode tersebut, pemerintah telah memeriksa 157.769 spesimen.

Sedangkan dengan menggunakan Tes Cepat Molekuler (TCM), yakni sebanyak 504 spesimen.

"Spesimen ini kita ambil dari 113.452 orang," kata dia.

Berdasarkan hasil pemeriksaan menggunakan metode PCR, sebanyak 13.879 orang positif terjangkit corona. Sementara dari TCM, terdeteksi sebanyak 153 orang terjangkit virus itu.

Baca juga: UPDATE 10 Mei: Tambah 387, Kasus Covid-19 Jadi 14.023

Sehingga, hasil akumulasi dari kedua metode tersebut hingga kini adalah 14.032 orang positif corona.

"Total hasil negatif yang kita dapatkan adalah 99.420 orang," ungkap dia.

Adapun, penyebaran virus corona di Tanah Air hingga kini telah menyebabkan 973 orang meninggal dunia.

Kemudian pasien sembuh sebanyak 2.698 orang dan pasien yang tengah dirawat sebanyak 10.361 orang.

Baca juga: 5 Laboratorium di Jakarta Layani Tes PCR Covid-19, Periksa 850 Spesimen Per Hari

Sedangkan jumlah pasien berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) hingga kini sebanyak 30.317 orang.

Lalu pasien berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 248.690 orang.

Sedangkan, sebanyak 373 kabupaten dan kota yang tersebar di 34 provinsi telah terdampak penyebaran virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com