JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (pemda) tetap menangani kesehatan masyarakat sebaik mungkin tanpa membiarkan perekonomian terhenti di tengah pandemi Covid-19.
Tito mengatakan, sektor kesehatan dan ekonomi penting untuk ditangani secara bersamaan.
"Ujian kepemimpinan itu ada di saat krisis, bukan di saat normal. Coba mengeluarkan jurus silat bagaimana menangani kesehatan sebaik mungkin tapi sekaligus tidak membiarkan ekonomi tidak mandek (berhenti), tetap bergerak meskipun melambat," ujar Tito saat kunjungan kerja ke Kota Depok, dikutip dari siaran pers, Selasa (5/5/2020).
Baca juga: Mendagri Sebut PSBB di Depok Jadi Kunci Keberhasilan DKI Jakarta Lawan Corona
Tito mencontohkan, penerimaan pajak dari ekspor kelapa sawit dan sektor pariwisata, yang selama ini menjadi andalan devisa, menurun akibat Covid-19.
Hal tersebut akhirnya membuat anggaran daerah terpukul karena transfer anggaran dari pusat ke daerah menurun.
Termasuk pendapatan asli daerah yang juga menurun seiring berkurangnya aktivitas ekonomi di daerah terdampak.
Oleh karena itu, kata Tito, pemerintah daerah harus menemukan solusi pencegahan penyebaran Covid-19 dan sektor ekonomi masyarakat tetap berjalan.
"Situasinya memang dilematis, tapi kita harus menemukan solusi bagaimana Covid-19 dapat diatasi sekaligus perekonomian tidak semakin bertambah parah," kata Tito.
Baca juga: Kunker ke Kota Depok, Mendagri Minta Camat Terus Kampanyekan Pencegahan Covid-19
Mantan Kapolri itu menuturkan, persoalan ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lainnya.
Dengan demikian, antara penanganan Covid-19 atau terus menggerakkan roda perekonomian, tidak bisa dilihat dari perspektif zero sum game, mengingat keduanya sangat penting.
Adapun kunjungan kerja Mendagri Tito ke Kota Depok dalam rangka evaluasi pelaksanaan PSBB di wilayah tersebut yang berlangsung sejak 15-28 April 2020 dan diperpanjang 29 April hingga 12 Mei 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.