Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: 3 Terduga Teroris yang Ditangkap di Serang Pengembangan Penangkapan di Jatim

Kompas.com - 28/04/2020, 18:18 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri menuturkan, penangkapan tiga terduga teroris di Serang, Banten, merupakan hasil pengembangan dari penangkapan sebelumnya di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur.

Tiga terduga teroris yang ditangkap di Serang pada Senin (27/4/2020) kemarin berinisial AS, AMA dan CM.

“Penangkapan ini merupakan pengembangan dari upaya penindakan hukum sebelumnya yang dilakukan oleh Densus 88 dengan menangkap beberapa terduga teroris di Surabaya dan Sidoarjo,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra melalui siaran langsung di akun Youtube Tribrata TV Humas Polri, Selasa (28/4/2020).

Baca juga: Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Kios Ikan Hias di Serang, Banten

Sebelumnya, Densus 88 menangkap terduga teroris berinisial MH (54) di sebuah perumahan di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (26/4/2020) kemarin.

Beberapa hari sebelumnya, Densus 88 juga mengamankan terduga teroris berinisial J di Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (23/4/2020).

Polri sebelumnya sempat mengungkapkan bahwa terduga teroris berinisial J merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Timur.

Namun, polisi belum memberikan keterangan mengenai jaringan empat terduga teroris lainnya.

Baca juga: Seorang Terduga Teroris Tewas dalam Kontak Tembak dengan Polisi di Poso

Asep menuturkan, tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri masih melakukan pendalaman lebih lanjut.

“Terkait dengan jaringan teroris yang mana, ini juga masih terus dilakukan upaya-upaya analisis terkait dengan karakter, kegiatan atau pola pergerakan para terduga teroris tersebut,” tuturnya.

Dari ketiga terduga teroris yang ditangkap di Serang, polisi mengamankan sejumlah senjata tajam seperti dua golok, tiga pisau, tiga samurai.

Densus 88 juga menyita dua pucuk senapan angin, tiga busur beserta anak panah, dua laptop, dua flashdisk, satu harddisk, satu buku terkait Imam Samudra.

Diketahui, Imam Samudra merupakan terpidana mati kasus terorisme. Imam Samudra terlibat dalam aksi terorisme bom Bali I tahun 2002. Ia dieksekusi mati pada 2008 bersama Amrozi dan Muklas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Nasional
Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Nasional
Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah seperti Orde Baru

Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah seperti Orde Baru

Nasional
Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup 'Jetset'

[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup "Jetset"

Nasional
Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan 'Checks and Balances'

Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan "Checks and Balances"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com