Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KBRI Colombo Pulangkan 335 Pekerja Migran Indonesia dari Sri Lanka dan Maladewa

Kompas.com - 25/04/2020, 15:43 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Colombo, Sri Lanka memulangkan sebanyak 335 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Sri Lanka dan Maladewa ke Tanah Air, pada Jumat (24/4/2020).

Proses pemulangan PMI tersebut dilakukan dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia yang disewa khusus atas biaya perusahaan/resor dan PMI secara mandiri melalui fasilitasi KBRI Colombo dan Hayleys Aviation selaku General Sales Agent (GSA) Garuda Indonesia di Colombo, Sri Lanka.

Sementara itu, Jumat, 24 April 2020 sekaligus menjadi hari bersejarah karena pesawat Garuda Indonesia mendarat untuk pertama kalinya di Maladewa.

Baca juga: KBRI Singapura Terima Bantuan 3 Juta Masker Medis dari Yayasan Temasek

"Berhentinya operasi perusahaan dan resor-resor terutama di Maladewa karena tidak lagi mampu membayar gaji PMI secara penuh membuat repatriasi menjadi jalan terbaik untuk menghindari terlantarnya PMI di bulan-bulan ke depan," demikian bunyi rilis pers KBRI Colombo yang diterima Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).

Atas permintaan dari sejumlah perusahaan atau resor dan PMI yang menetap di Sri Lanka dan Maladewa, KBRI Colombo memfasilitasi pemulangan dengan berkolaborasi dengan Hayleys Aviation.

KBRI Colombo memanfaatkan momentum ketika cashflow perusahaan dan resor-resor belum terlalu anjlok untuk membiayai kepulangan PMI ke Indonesia.

Sejumlah perusahaan yang meminta pemulangan PMI berasal dari Resor Lux (10); Resor Bintang 5 (36); Resor Bintang 4 (10); restoran (2); retail (1); manufaktur (1), Spa (8); dan sektor domestik (1).

Adapun sebagian besar PMI yang bekerja di sektor-sektor ini tidak akan lagi menerima gaji secara penuh mulai bulan April ke depan.

Baca juga: Tantowi: Sulit Bebas dari Covid-19 Kalau Rakyat Suka-Suka Sendiri

KBRI menjalin komunikasi efektif dengan pihak perusahaan dan resor-resor guna menjamin kelancaran proses pemulangan serta berupaya melalui koordinasi dengan berbagai pihak di Maladewa demi kemudahan para PMI untuk ikut dalam penerbangan khusus ini.

Proses pemulangan PMI

Lebih lanjut, proses pemulangan PMI dengan pesawat Garuda Indonesia yang dipiloti oleh Kapten Edwin Ricardo tiba di Colombo sekitar pukul 16.30 untuk membawa 42 PMI dari Sri Lanka.

Pesawat lepas landas dari Colombo pukul 19.30 menuju Male Airport untuk membawa pulang 293 PMI lainnya dari Maladewa.

Kemudian, pesawat dijadwalkan tiba di tujuan akhir Denpasar pada pukul 10.10 WIT. Dari total PMI yang dipulangkan, sebanyak 80 persen di antaranya merupakan warga Bali, sedangkan sisanya berasal dari beragam daerah antara lain Surabaya, Makassar, dan Lombok.

Di samping itu, KBRI Colombo juga akan memulangkan ratusan PMI lainnya dengan tujuan Jakarta yang sementara ini dijadwalkan pada akhir April.

Baca juga: Gembira Ravio Dibebaskan, Mahfud MD: Jaga HP Kita agar Tak Diretas

Proses pemulangan mandiri ini diharapkan menjadi salah satu jalan keluar bagi permasalahan PMI khususnya di Maladewa akibat wabah COVID-19.

Namun, masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk permasalahan yang dihadapi PMI yang belum terakomodasi dalam repatriasi mandiri ini.

KBRI Colombo telah memetakan potensi permasalahan yang dihadapi PMI di Maladewa untuk dapat tertangani secara maksimal.

Berdasarkan data imigrasi Maladewa saat ini, tercatat sebanyak 3.151 WNI menetap di Maladewa, yang sebagian besar diantaranya bekerja pada sektor pariwisata, konstruksi, perhotelan dan restoran.

Sementara di Sri Lanka, terdapat sekitar 200 orang PMI dari 426 orang WNI yang tercatat oleh KBRI dan imigrasi Sri Lanka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com