JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Republik Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya mengaku prihatin atas kondisi masyarakat di Tanah Air yang banyak tidak mematuhi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Tantowi melihat apa yang terjadi di Indonesia dari media sosial.
"Pemerintah (Indonesia) menerapkan PSBB. Tapi kalau rakyatnya masih suka-suka seperti yang saya lihat di media sosial, sulit langkah pemerintah itu. Seperti tidak membawa hasil," ujar Tantowi dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan virtual, Sabtu (25/4/2020).
Baca juga: Kasus Covid-19 di Selandia Baru Turun Setelah Penerapan Lockdown
Tantowi mengatakan, ibarat permainan sepak bola, kunci kemenangan atas virus corona yakni totalitas dalam melakukan pembatasan sosial dan fisik di masyarakat.
"Kita harus bermain total football. Semuanya harus memainkan perannya sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing," ujar Tantowi Yahya.
Apabila masyarakatnya patuh, maka pemerintah tinggal mendasarkan cara-cara penanggulangan Covid-19 pada penelitian yang sahih.
Baca juga: Virus Corona, PM Selandia Baru Umumkan Potong Gaji 20 Persen Selama 6 Bulan
"Dan kepemimpinan pemerintah yang basis kebijakannya itu adalah sains," lanjut dia.
Selain itu, peran media massa juga sangat dibutuhkan agar masyarakat semakin tersosialisasi dengan baik bagaimana cara penanggulangan Covid-19.
"Apa pun kebijakan dari pemerintah itu serta-merta disiarkan media dalam berbagai bentuk, membuat masyarakat menjadi tahu terang benderang apa yang terjadi," lanjut Tantowi.
Baca juga: Tantowi Yahya: Belum Ada WNI Terjangkit Covid-19 di Selandia Baru
Soal WNI di Selandia Baru, Tantowi memastikan bahwa hingga Sabtu ini belum ada WNI yang dilaporkan terjangkit virus corona.
"Dari 7.000 itu, sekitar 1.300 adalah pelajar dan mahasiswa, ya syukur alhamdulillah sampai saat ini belum ada WNI yang terpapar virus ini," kata Tantowi.
"Meski demikian, saya tetap melakukan monitoring guna mengetahui keadaan dan keberadaan mereka dalam kondisi yang tidak mudah ini," lanjut dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.