Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Persentase Masyarakat yang Merasa Kebal Covid-19 Menurun

Kompas.com - 22/04/2020, 16:48 WIB
Dani Prabowo,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring dengan peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di Tanah Air, kekhawatiran masyarakat terhadap penyebaran virus ini makin tinggi.

Hal itu terlihat dari perubahan hasil dua survei terakhir yang dilakukan Kedaikopi dalam sebulan terakhir.

Baca juga: UPDATE: Kasus Covid-19 di Indonesia Kini 7.418, Bertambah 283 Orang

 

Direktur Eksekutif Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Adi Wibowo menjelaskan, bila pada survei pertama yang dilakukan pada 3-4 Maret, masih ada sekitar 34,9 persen responden yang merasa kebal Covid-19.

Namun, hal itu tidak ditunjukkan pada survei kedua yang dilakukan pada 14-19 April lalu.

"Kemarin, waktu kita survei yang setuju bahwa masyarakat Indonesia kebal korona itu tinggal 7,4 persen. Dan saya harap, ke depannya bisa sampai 0 persen," kata Kunto saat memaparkan hasil survei lewat telekonferensi di Jakarta, Rabu (22/4/2020).

Ia mengungkapkan, hampir 93,8 persen responden yang menyatakan merasa tidak kebal dengan Covid-19 khawatir akan tertular penyakit ini.

Hal itu kemudian meningkatkan kesadaran mereka untuk menerapkan sejumlah imbauan yang diberikan oleh pemerintah sebagai langkah pencegahan penularan.

Baca juga: Sebaran 283 Kasus Baru Covid-19 di 19 Provinsi, Jatim dan Jateng Bertambah Signifikan

Upaya itu seperti cuci tangan lebih sering, tetap tinggal di rumah, menggunakan masker ketika keluar, dan menerapkan social distancing.

Kekhawatiran juga terafirmasi dengan adanya 34,1 persen masyarakat yang merasa ada rekan kerja maupun tetangga di sekitar tempat tinggal yang telah dinyatakan positif Covid-19.

"Paling banyak sebarannya dua, baik itu positif maupun PDP (pasien dalam pengawasan)," ucapnya.

Baca juga: UPDATE: Kasus Covid-19 di Indonesia Kini 7.418, Bertambah 283 Orang

Adapun dilihat dari sebarannya, 71,9 persen responden merasa Kota Tangerang Selatan terdapat kasus paling banyak di Provinsi Banten.

Sementara di Jawa Barat dan DKI Jakarta, sebaran terbanyak dirasakan terdapat di Kota Depok (22,2 persen) dan Jakarta Timur (37,5 persen).

"Tapi sekali lagi, karena mungkin sebaran (responden) kami tidak merata, data ini tidak bisa menyanggah data dari Kemenkes. Karena bisa jadi beberapa responden yang kita telepon, sebenarnya menunjuk orang yang sama di lokasi yang sama," ungkapnya.

Untuk diketahui, survei dilakukan terhadap 405 responden yang tersebar di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten dengan metode telesurvei.

Baca juga: UPDATE: Jumlah Pasien Covid-19 yang Meninggal Kini 635 Orang

 

Pemilihan lokasi sampel merujuk pada wilayah yang telah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Rinciannya, DKI Jakarta di lima wilayah administrasi kecuali Kepualauan Seribu, terdapat 155 sampel. Sedangkan di Jawa Barat, sampel yang dihubungi meliputi Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi sebanyak 160 responden.

Adapun di Provinsi Banten, responden yang diambil sembanyak 90 orang dari Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com