Kepercayaan dinilai penting
Ismail menegaskan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah merupakan hal yang penting dalam menangani wabah virus corona ini.
Namun, yang menjadi persoalan adalah pemerintah pusat sejak awal kurang membuka informasi terkait penanganan Covid-19 ini.
Adanya kekhawatiran bahwa masyarakat akan takut dengan informasi yang disampaikan, dinilai Ismail menjadi alasan pemerintah kurang terbuka atas informasi yang diberikan.
"Tapi apakah benar masyarakat takut terhadap data? Ternyata tidak. Hasil emotional analysis itu ternyata kebanyakan soal trust," kata dia.
Baca juga: Ketua MPR Minta Pemerintah Transparan Kelola Anggaran Penanganan Covid-19
Ketakutan, imbuh dia, justru hanya menduduki peringkat ketiga di dalam survei tersebut setelah kepercayaan dan antisipasi.
"Ketika Anies bilang sekolah ditutup, waktu itu justru ramai gambar masyarakat menuju Bogor," ujarnya.
Ia menambahkan, pemerintah perlu belajar dari China dan Singapura dalam membangun kepercayaan publik terhadap penanganan Covid-19.
Baca juga: Ahli Epidemiologi Minta Pemerintah Tak Ragu Perpanjang PSBB Jakarta
Sebab, berhasil atau tidaknya penanganan ini tergantung pada sejauh mana kepercayaan publik, sehingga mereka kemudian akan mendukung pemerintah dalam menanganinya.
China dan Singapura, imbuh Ismail, cukup berhasil dalam menangani pandemi ini lantaran mereka cukup terbuka atas setiap informasi kasus baru yang terjadi.
"Saya senang, sebulan setelah kasus pertama, Pak Jokowi akhirnya bilang agar datanya dibuka," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.