Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ika Dewi Maharani, Relawan Sopir Ambulans Pasien Covid-19

Kompas.com - 16/04/2020, 15:33 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ika Dewi Maharani merupakan satu-satunya sukarelawan medis perempuan di bawah naungan Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang bertugas sebagai sopir ambulans.

Menurut Ika, jumlah petugas ambulans saat ini kurang memadai, sementara angka kasus pasien Covid-19 semakin meningkat. Hal itulah yang mendorong Ika mendaftar sebagai relawan.

"Dengan keahlian yang saya miliki, saya bisa menyetir, saya basic perawat. Jadi pas saya sesuai dengan panggilan hati, dengan kemampuan yang saya punya, saya harus melayani," ujar Ika dalam konferensi pers yang digelar secara daring di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (16/4/2020).

Baca juga: Pendaftaran Relawan Covid-19 Masih Dibuka, Butuh Tenaga Medis

Perempuan asal Maluku Utara ini tergabung dalam sebuah asosiasi profesi perawat Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI).

Ia merupakan mahasiswi yang tinggal di Surabaya.

Selama bertugas sebagai relawan, Ika menumpang di mes yang disediakan BNPB dan bertugas di rumah sakit Universitas Indonesia.

Bagi Ika, menangani pasien di rumah sakit adalah yang biasa. Namun mengantarkan pasien ke rumah sakit dengan ambulans menjadi pengalaman pertama dalam hidupnya.

"Untuk ambulans baru pertama kali di dalam hidup saya, tapi ya begitu, ternyata di ambulans tidak semudah yang kita bayangkan," kata Ika.

"Sudah bunyikan sirine, tapi kadang orang-orang di sekitar kita tidak peka untuk memberikan jalan buat kita karena kita mengangkut pasien. Ya untung ada orang dengan kesadaran memberikan jalan, jadi kita tetap dengan cepat membawa pasien ke tempat yang dirujuk," tutur Ika, mengisahkan pengalamannya.

Baca juga: Pendaftar Relawan Covid-19 Terbanyak dari Jawa Barat, Jumlahnya Capai 5.900 Orang

Mengemban tugas untuk mengantarkan pasien dalam pengawasan (PDP) ataupun pasien positif Covid-19, membuat Ika berisiko besar terinfeksi virus corona.

Dalam menjalankan tugasnya itu, keamanan adalah kunci utama. Ia selalu menggunakan alat perlindungan diri (APD) ketika bertugas.

Meski telah mengenakan APD, Ika mengaku masih merasa takut.

Kendati demikian, rasa semangat kemanusiaan yang ada dalam diri Ika jauh lebih tinggi.

"Rasa takut ada pasti, cuma ini harus kita lihat lagi, ini adalah tugas bagi kita sebagai relawan medis, kita harus menangani pasien dari awal sampai akhir pasien itu kita harus tangani," ujar dia.

Baca juga: Relawan Covid-19 Capai 23.472 Orang, 80 Persennya Tenaga Nonmedis

Untuk menjaga imunitas tubuh sebagai cara untuk melawan virus corona, Ika selalu menyempatkan diri untuk makan teratur dan istirahat yang cukup.

"Shift pagi dari jam 7 sampai jam 7 malam, itu pertama harus makan dulu. Selesai absen kita makan, ada panggilan untuk kita rujuk, setelah itu selesai, baru kita makan, yang penting makan harus sehari tiga kali, multivitamin, dan susu," kata dia.

Dengan usaha terbaiknya mengabdikan diri sebagai sukarewalan, Ika berharap pandemi dapat segera berakhir.

"Dengan kita mengabdikan diri sebagai relawan kita harap penanggulangannya ini semakin cepat, jadi bencana ini cepat akan berakhir," ujar Ika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com