Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno: Tenaga Kesehatan Akan Tumbang kalau Tak Diberikan "Senjata"

Kompas.com - 15/04/2020, 19:30 WIB
Devina Halim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno menuturkan, para tenaga medis seharusnya didukung dengan perlengkapan yang memadai dalam mengatasi wabah Covid-19.

Hal itu disampaikan Sandi saat melakukan video conference dengan Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung KH Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa Aa Gym, Selasa (14/4/2020) malam.

Baca juga: Pemerintah Diminta Perhatikan Kebutuhan APD untuk Tenaga Medis Perempuan

“Ini peperangan, tentara-tentara tenaga kesehatan kalau perang tidak dikasih peluru-senjata, maka pasti akan tumbang,” kata Sandi melalui keterangan tertulis, Rabu (15/4/2020).

Menurutnya Sandiaga, wabah Covid-19 membawa hikmah tersendiri. Salah satunya adalah kesempatan untuk membantu masyarakat. 

Sandi menuturkan, ia bersama relawan telah menyalurkan alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga medis, mengedukasi masyarakat agar waspada terhadap virus corona, dan kegiatan sosial lainnya.

 

"Kalau dilihat, Indonesia punya indeks kederwananan tertinggi di dunia, masyarakat indonesia undang decak kagum pujian dunia internasional, Indonesia punya masyakat peduli dan gotong royong. Itu yang harus kita jaga," ujar mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Baca juga: Menkeu Sebut RI Tetap Ekspor APD Tanpa Kurangi Kebutuhan Dalam Negeri

Menanggapi Sandi, Aa Gym berharap masyarakat juga dapat melihat hikmah dari wabah ini.

Menurutnya, masyarakat memiliki kesempatan untuk menikmati hal-hal yang selama ini kerap terlewatkan karena kesibukan sehari-hari.

“Dan sekarang kelihatannya Allah memberikan kesempatan untuk kita untuk menikmati banyak hal yang selama ini kurang ternikmati. Di antaranya waktu luang untuk belajar, untuk menolong sesama,” ungkap Aa Gym.

Lebih lanjut, ia juga berharap masyarakat menghadapi pandemi ini dengan lapang dada.

“Allah kan sudah menghendaki kita seperti ini, yang paling menderita itu yang tidak mau menerima. Jadi semuanya harus dikembalikan kepada-Nya," ucap Aa Gym yang diamini Sandi.

Tenaga medis di Indonesia sempat mengeluhkan kekurangan alat pelindung diri (APD) saat menangani pasien virus corona.

Beberapa petugas rumah sakit bahkan terpaksa menggunakan jas hujan untuk dijadikan APD.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, sejak Gugus Tugas dibentuk sebulan yang lalu, pihaknya sudah mendistribusikan sebanyak 725.000 APD, 13 juta masker bedah, dan 150.000 masker N95.

Baca juga: Laporan Gugus Tugas Covid-19 Terkait Pengadaan APD untuk Tenaga Medis

Saat ini, kata Doni, tim ahli dari Gugus Tugas dibantu oleh peneliti dan periset dari berbagai lembaga, perguruan tinggi, dan dunia usaha juga sedang berupaya memproduksi APD sendiri.

APD tersebut dibuat dengan menggunakan komponen-komponen lokal yang nantinya juga akan bersertifikasi WHO.

"Kami sedang berupaya memproduksi APD dengan menggunakan komponen lokal dan bersertifikasi WHO," ujar Doni saat konferensi pers di BNPB, Selasa (14/4/2020).

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com