Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat yang Dapat Pelatihan Online Gratis Diharap Tak Daftar Kartu Prakerja

Kompas.com - 15/04/2020, 16:52 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelatihan online yang diselenggarakan program Kartu Prakerja menuai sorotan masyarakat, terutama di dunia maya, karena biaya pelatihan yang dianggap terlalu mahal.

Misalnya, pelatihan wawancara kerja berbahasa Inggris dibanderol seharga Rp 850.000. Harga itu padahal sudah dikenakan diskon dari harga awal yang sebesar Rp 1.500.000.

Selain itu, banyak platform digital yang menghadirkan pelatihan online dengan akses yang terbuka untuk semua pengguna internet.

Pelatihan itu juga digelar sejumlah lembaga kredibel, bahkan ada juga yang diberikan perguruan tinggi sekelas Harvard University.

Selain itu, ada juga platform online seperti Coursera yang menghadirkan pelatihan dan pengembangan kompetensi yang melibatkan banyak perusahaan multinasional dan perguruan tinggi ternama.

Baca juga: Banyak Pelatihan Online Gratis, Mengapa Kartu Prakerja Banderol Harga Tinggi?

Namun, Direktur Komunikasi Program Kartu Prakerja, Panji Winanteya Ruky menyatakan bahwa masyarakat yang sudah dapat mengakses pelatihan online gratis itu sebaiknya tidak ikut mendaftar Kartu Prakerja dan memberikan kesempatan kepada yang lain.

"Bagi masyarakat yang lebih beruntung dan dalam posisi dapat mengakses kursus (gratis) dari Harvard atau semacamnya, saya harapkan dapat memberikan kesempatan di Prakerja pada yang lain," kata Panji kepada Kompas.com, Rabu (15/4/2020).

Seperti diketahui, pemerintah nantinya akan memberikan insentif untuk biaya pelatihan keterampilan dan kompetensi ini.

Dengan demikian, kesempatan itu diharapkan bisa didapatkan oleh orang lain yang belum pernah mendapatkan pelatihan gratis.

Baca juga: 1,14 Juta Orang Lolos Verifikasi, Bagaimana Proses Seleksi Penerima Kartu Prakerja?

Panji mengatakan, pelatihan berbayar Kartu Prakerja dan pelatihan gratis yang disediakan sejumlah pihak semestinya dapat saling melengkapi.

Ia menyebutkan bahwa kebutuhan masyarakat akan pelatihan keterampilan tidak seluruhnya terjawab oleh pelatihan gratis.

Oleh karena itu, pemerintah berupaya memberikan pilihan yang lebih banyak melalui pelatihan yang disediakan Kartu Prakerja ini.

"Saya pikir kita saling melengkapi," kata Panji.

"Karena anggaran Prakerja pun terbatas. Angkatan kerja di Indonesia 133 juta, setengahnya usia muda. Sedangkan Prakerja hanya menyasar 5,6 juta tahun ini," lanjut dia.

Baca juga: Pelatihan Awal Kartu Prakerja Dilakukan Online, Ini Penjelasannya

Diharapkan, pelatihan yang dibiayai pemerintah ini dapat mengembangkan potensi pekerja, serta menjawab masalah mengenai kurangnya daya beli dan informasi masyarakat tentang pelatihan yang dibutuhkan di pasar kerja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com