Misalnya, pelatihan wawancara kerja berbahasa Inggris dibanderol seharga Rp 850.000. Harga itu padahal sudah dikenakan diskon dari harga awal yang sebesar Rp 1.500.000.
Selain itu, banyak platform digital yang menghadirkan pelatihan online dengan akses yang terbuka untuk semua pengguna internet.
Pelatihan itu juga digelar sejumlah lembaga kredibel, bahkan ada juga yang diberikan perguruan tinggi sekelas Harvard University.
Selain itu, ada juga platform online seperti Coursera yang menghadirkan pelatihan dan pengembangan kompetensi yang melibatkan banyak perusahaan multinasional dan perguruan tinggi ternama.
Namun, Direktur Komunikasi Program Kartu Prakerja, Panji Winanteya Ruky menyatakan bahwa masyarakat yang sudah dapat mengakses pelatihan online gratis itu sebaiknya tidak ikut mendaftar Kartu Prakerja dan memberikan kesempatan kepada yang lain.
"Bagi masyarakat yang lebih beruntung dan dalam posisi dapat mengakses kursus (gratis) dari Harvard atau semacamnya, saya harapkan dapat memberikan kesempatan di Prakerja pada yang lain," kata Panji kepada Kompas.com, Rabu (15/4/2020).
Seperti diketahui, pemerintah nantinya akan memberikan insentif untuk biaya pelatihan keterampilan dan kompetensi ini.
Dengan demikian, kesempatan itu diharapkan bisa didapatkan oleh orang lain yang belum pernah mendapatkan pelatihan gratis.
Panji mengatakan, pelatihan berbayar Kartu Prakerja dan pelatihan gratis yang disediakan sejumlah pihak semestinya dapat saling melengkapi.
Ia menyebutkan bahwa kebutuhan masyarakat akan pelatihan keterampilan tidak seluruhnya terjawab oleh pelatihan gratis.
Oleh karena itu, pemerintah berupaya memberikan pilihan yang lebih banyak melalui pelatihan yang disediakan Kartu Prakerja ini.
"Saya pikir kita saling melengkapi," kata Panji.
"Karena anggaran Prakerja pun terbatas. Angkatan kerja di Indonesia 133 juta, setengahnya usia muda. Sedangkan Prakerja hanya menyasar 5,6 juta tahun ini," lanjut dia.
Diharapkan, pelatihan yang dibiayai pemerintah ini dapat mengembangkan potensi pekerja, serta menjawab masalah mengenai kurangnya daya beli dan informasi masyarakat tentang pelatihan yang dibutuhkan di pasar kerja.
"Dengan Prakerja pemerintah bermaksud mendorong dan memfasilitasi masyarakat yang butuh bantuan finansial agar bisa menjadi pembelajar," kata Panji.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah telah membuka pendaftaran program Kartu Prakerja sejak Sabtu (11/4/2020).
Mereka yang nantinya lolos sebagai anggota program ini bakal menerima insentif hingga Rp 3.550.000.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, menjelaskan, insentif itu terdiri dari tiga elemen.
Pertama, insentif sebesar Rp 1 juta yang merupakan bantuan biaya pelatihan kompetensi dan keterampilan pekerja.
Nantinya, anggota Kartu Prakerja diminta untuk mengikuti pelatihan online yang disediakan oleh digital platform mitra resmi pemerintah.
Biaya pelatihan ini sepenuhnya akan ditanggung pemerintah sebesar Rp 1 juta bagi tiap anggota.
"Apa pun silakan pilih sendiri, kalau paketnya masing-masing Rp 200 ribu berati rekan-rekan bisa mengambil sampai lima modul pelatihan," kata Denni di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (14/4/2020).
Insentif kedua ialah bantuan yang diberikan pasca-pelatihan. Setiap anggota akan diberikan Rp 600 ribu selama empat bulan berturut-turut, sehingga totalnya mencapai Rp 2.400.000.
Terakhir, insentif sebesar Rp 150 ribu. Bantuan ini akan diberikan pasca anggota menyelesaikan pelatihan dan mengisi survei evaluasi program Kartu Prakerja.
https://nasional.kompas.com/read/2020/04/15/16523791/masyarakat-yang-dapat-pelatihan-online-gratis-diharap-tak-daftar-kartu