Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Ganti Aplikasi Video Conference, Rapat Jokowi Sempat Tersendat

Kompas.com - 15/04/2020, 11:02 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Istana Kepresidenan mengganti aplikasi yang digunakan untuk rapat virtual Presiden Joko Widodo dan para menteri.

Akibat penggantian aplikasi ini, rapat virtual yang digelar pada Rabu (15/4/2020) sempat tersendat.

Awalnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan kepada Presiden bahwa rapat kali ini menggunakan aplikasi video conference yang berbeda dari sebelumnya.

"Bapak Presiden perlu kami laporkan sebelum ratas dimulai, hari ini kita menggunakan aplikasi yang berbeda dengan yang lalu," kata Pramono.

Baca juga: Keamanan Data Negara dan Rencana Pemerintah Bikin Aplikasi Rapat Virtual seperti Zoom

Sebelumnya, Istana menggunakan aplikasi Zoom untuk rapat virtual. Namun, Pramono Anung tak menyebutkan aplikasi baru yang digunakan.

Kali ini, tampilan antarmuka aplikasi juga tak ditampilkan lagi.

Layanan live streaming yang disiarkan Istana Kepresidenan hanya menampilkan Presiden Jokowi yang duduk di ruang kerjanya.

Pramono menyebutkan, pergantian aplikasi ini atas koordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Nasional.

"Karena aplikasi yang lalu, begitu dipakai oleh sidang kabinet, semuanya mengunakan aplikasi yang sama. Maka atas koordinasi dengan BSSN kita akan memakai aplikasi-aplikasi yang bergantian supaya tidak bisa dilacak oleh siapa pun," kata dia.

Baca juga: Pemerintah Kaji Pembuatan Aplikasi Rapat Virtual Seperti Zoom

Setelah memberi penjelasan soal aplikasi baru ini, Pramono pun mempersilakan Presiden membuka rapat.

"Bapak Presiden, kita akan memulai ratas. Dan mohon atas arahan Bapak Presiden ratas yang berkaitan dnegan mitigasi dampak Covid-19 terhadap UMKM. Bapak Presiden dipersilakan," kata dia.

Jokowi pun lantas membuka rapat tersebut. Jokowi mengatakan, dalam mitigasi dampak Covid-19 terhadap usaha mikro kecil menengah, ia ingin menekankan beberapa hal.

Namun, saat Presiden masih berbicara menyampaikan arahannya, mendadak Pramono justru menyela. Ia kembali mempersilakan Presiden membuka rapat.

"Bapak Presiden dipersilakan," kata Pramono.

"Loh, sudah mulai. Sudah dengar semua?" kata Jokowi.

"Bapak Presiden dipersilakan," kata Pramono lagi.

"Sudah. Sudah dengar? Sudah Bisa? Tes? Tes tes tes. Bisa?" kata Jokowi lagi.

Jokowi pun hanya tertawa kecil menanggapi kendala teknis ini. Setelah kendala teratasi, Presiden kembali mengulang sambutannya dari awal.

Baca juga: Menkominfo Pastikan Aplikasi Zoom untuk Rapat Kenegaraan Aman dari Kebocoran Data

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com