Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

TNI-Polri Bentrok, Anggota Komisi I DPR RI: Sungguh Memalukan

Kompas.com - 13/04/2020, 17:24 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Satgas Yonif 755 bentrok dengan anggota Polres Mamberamo Raya, di Distrik Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, Minggu (12/4/2020).

Akibatnya, tiga anggota Polres Mamberamo Raya tewas setelah mengalami luka tembak. Padahal, penyebab bentrok sekadar salah paham.

Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI TB. Hasanuddin, mengecam dan merasa prihatin. Pasalnya, pertikaian melibatkan aparat keamanan, dan terjadi ketika bangsa Indonesia sedang berjuang melawan coronavirus disease 2019 (Covid-19).

“Insiden ini benar-benar melukai hati rakyat, apalagi dilakukan oleh institusi yang seharusnya menjadi garda terdepan pembela bangsa. Sungguh memalukan,” kata Hasanuddin, seperti dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/4/2020).

Baca juga: Bentrok TNI-Polri Tewaskan 3 Polisi di Papua, Janji Tetap Solid hingga Minta Maaf

Hasanuddin pun mengimbau agar insiden tersebut segera diredam, diproses secara hukum, dan jangan sampai meluas hingga menimbulkan aksi saling bela korps.

“Jangan sampai kejadian ini terulang kembali,” kata Hasanuddin.

Menindaklanjuti hal tersebut, Kapolda Papua Paulus Waterpauw memastikan pada Senin (13/4/2020) dirinya bersama Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab akan bertolak ke Mamberamo Raya.

“Hari ini Danrem 172, Direktur Intelkam, dan beberapa pejabat pergi ke Mamberamo Raya,” kata Waterpauw.

Baca juga: Cegah Bentrok TNI-Polri di Papua Terulang, Komunikasi Pimpinan Anak Buah Diperlukan

Waterpauw menambahkan, ia juga telah memerintahkan seluruh anggota Mapolres Mamberamo Raya beserta keluarga untuk tidak keluar dari Mako sampai masalah tuntas.

Hasanuddin berharap, ke depannya persatuan dan kesatuan semua elemen bangsa termasuk TNI dan Polri semakin kuat.

“Saya harap para komandan satuan bawahan dari dua kesatuan lebih dekat lagi dengan anak buahnya. Pengawasan langsung dari para perwira lapangan sangat menentukan,” kata Hasanuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com