Salin Artikel

TNI-Polri Bentrok, Anggota Komisi I DPR RI: Sungguh Memalukan

KOMPAS.com – Satgas Yonif 755 bentrok dengan anggota Polres Mamberamo Raya, di Distrik Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, Minggu (12/4/2020).

Akibatnya, tiga anggota Polres Mamberamo Raya tewas setelah mengalami luka tembak. Padahal, penyebab bentrok sekadar salah paham.

Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI TB. Hasanuddin, mengecam dan merasa prihatin. Pasalnya, pertikaian melibatkan aparat keamanan, dan terjadi ketika bangsa Indonesia sedang berjuang melawan coronavirus disease 2019 (Covid-19).

“Insiden ini benar-benar melukai hati rakyat, apalagi dilakukan oleh institusi yang seharusnya menjadi garda terdepan pembela bangsa. Sungguh memalukan,” kata Hasanuddin, seperti dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/4/2020).

Hasanuddin pun mengimbau agar insiden tersebut segera diredam, diproses secara hukum, dan jangan sampai meluas hingga menimbulkan aksi saling bela korps.

“Jangan sampai kejadian ini terulang kembali,” kata Hasanuddin.

Menindaklanjuti hal tersebut, Kapolda Papua Paulus Waterpauw memastikan pada Senin (13/4/2020) dirinya bersama Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab akan bertolak ke Mamberamo Raya.

“Hari ini Danrem 172, Direktur Intelkam, dan beberapa pejabat pergi ke Mamberamo Raya,” kata Waterpauw.

Waterpauw menambahkan, ia juga telah memerintahkan seluruh anggota Mapolres Mamberamo Raya beserta keluarga untuk tidak keluar dari Mako sampai masalah tuntas.

Hasanuddin berharap, ke depannya persatuan dan kesatuan semua elemen bangsa termasuk TNI dan Polri semakin kuat.

“Saya harap para komandan satuan bawahan dari dua kesatuan lebih dekat lagi dengan anak buahnya. Pengawasan langsung dari para perwira lapangan sangat menentukan,” kata Hasanuddin.

https://nasional.kompas.com/read/2020/04/13/17241661/tni-polri-bentrok-anggota-komisi-i-dpr-ri-sungguh-memalukan

Terkini Lainnya

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke